Bima: Usai memblokade jalan menuju Pelabuhan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat, warga Lambu akhirnya membubarkan diri dan pulang ke desa mereka masing-masing, Jumat (20/1) petang. Warga Kecamatan Lambu yang sebelumnya menutup Cabang Empat Sumi yang merupakan satu-satunya jalan masuk menuju Pelabuhan Sape sepakat mengakhiri aksi.
Sebelum akhirnya membubarkan diri dan pulang ke desa masing-masing, mereka sempat menunaikan salat Jumat di jalan raya. Usai salat, sebagian warga mulai pulang dan baru pada Jumat petang seluruh pengunjuk rasa benar-benar meninggalkan lokasi sebagai bentuk aksi damai dalam unjuk rasa kali ini.
Meski akhirya membubarkan diri, warga Lambu mengancam akan kembali turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih banyak jika SK Bupati Bima Nomor 188 tentang izin pertambangan tidak juga dicabut dan warga Lambu yang masih ditahan tidak juga dibebaskan. Warga memberi batas waktu lima hari kepada Bupati Bima Feri Zulkarnain dan Kapolresta Bima untuk memenuhi tuntutan mereka.
Penutupan jalan menuju Pelabuhan Sape sejak Jumat pagi sempat diwarnai keributan. Ricuh terjadi saat warga mencoba menerobos barikade polisi yang mengamankan jalan. Karena situasi memanas, polisi memilih mundur dari kerumunan sambil berusaha menenangkan massa. Sejumlah tentara lalu dikerahkan untuk membantu meredam kemarahan warga.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar