MAGELANG, suaramerdeka.com – Sepanjang tahun 2011, geliat bisnis sepeda motor roda tiga di eks Karesidenan Kedu berkembang menggembirakan. Peminat motor jenis niaga ini makin meningkat setiap tahunnya dari kalangan pribadi hingga instansi.
Marketing Dealer Bima Motor sebagai dealer resmi Viar, Dodik (35) mengatakan, motor roda tiga tidak kalah dibutuhkannya dibanding motor roda dua. Apalagi untuk daerah-daerah dengan aktivitas niaga yang cukup tinggi seperti Magelang dan sekitarnya, motor roda tiga selalu dicari. “Selama tahun 2011 permintaan Viar naik cukup signifikan hingga 50 persen lebih dari tahun 2010. Rata-rata penjualan setiap bulan sekitar 35 unit, lebih tinggi dibanding tahun 2010 yang hanya 25 unit per bulan,” ujarnya di kantornya, Jumat (30/12).
Ia menjelaskan, pasar motor roda tiga di Magelang memang tengah berkembang bagus. Begitu juga sejumlah daerah di wilayah eks Karesidenan Kedu, seperti Temanggung, Wonosobo, Purworejo, dan Kebumen. “Tapi karena dealer kami ada di Magelang, maka penjualan terbanyak di Magelang. Namun, dalam beberapa bulan ini permintaan dari luar Magelang meningkat. Hampir semua pesanan datang dari instansi pemerintahan seperti DAK, PDAM, Dinas Pertamanan, dan sebagainya,” paparnya.
Angka penjualan motor tiga roda ini, kata Dodik melebihi jumlah penjualan motor roda dua (bebek) produksi China seperti KTM. Bahkan, jauh lebih tinggi dibanding motor sport seperti produksi Jerman, Minerva. “Untuk motor bebek China rata-rata penjualan hanya 20 unit per bulan. Sementara untuk motor sport Minerva hanya 15 unit per bulan. Meski relatif lebih kecil, penjualan kedua jenis motor ini selama 2011 juga tumbuh positif dibanding 2010,” jelasnya.
Tidak hanya Viar, motor roda tiga merek Tossa pun turut menikmati perkembangan positif ini. Technical Trainer Assistant Departement PT Tossa Shakti, Eddy (57) menuturkan, grafik pergerakan bisnis Tossa di Magelang selalu naik. “Meskipun memang kenaikan sedikit demi sedikit mengikuti kondisi pasar. Dari data di PT Tossa Nusantara Motor (TNM) sebagai dealer kami di Magelang, setidaknya setiap bulan mampu menjual sekitar 3-5 unit,” jelasnya.
Dari sekian jenis yang ada, kata Eddy yang paling banyak diminati berupa model standar. Jenis ini banyak digunakan masyarakat untuk mendukung kegiatan bisnis mereka. Selain standar, terdapat juga tipe lain seperti untuk angkutan tabung elpiji, galon, bahkan sebagai mini toko. “Soal penggunaan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Di pabrik, kami siap menerima model apapun sesuai keinginan. Untuk harga, sampai saat ini masih stabil,” katanya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar