---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JAKARTA – Tim Task Force bentukan AFC mulai bekerja hari ini.Dualisme kompetisi persepakbolaan Indonesia menjadi salah satu aspek pembahasan pada pertemuan dengan perwakilan PSSI Djohar Arifin Husin dan La Nyalla M Mattalitti di markas AFC,Kuala Lumpur,Malaysia.
Hadirnya dua kompetisi,Indonesian Premier League (IPL) dan Indonesian Super League (ISL),menjadi bukti konflik di tubuh sepak bola nasional.PSSI pimpinan Djohar pun mengaku akan menyiapkan secara jelas kronologis yang menimbulkan kompetisi selain IPL. PSSI pimpinan Djohar menyatakan dualisme terjadi lantaran PT Liga Indonesia sebagai regulator kompetisi enggan menyerahkan wewenang kepada pengurus PSSI yang baru.PT Liga Indonesia dinilai tidak ingin menjalani proses audit yang diminta federasi tertinggi sepak bola Indonesia tersebut.
Selain itu,Exco (Komite Eksekutif) PSSI sudah dibekukan PT Liga.Mereka tidak memberikan pertanggungjawaban.Atas dasar itu,PSSI membentuk PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS) sebagai penggerak kompetisi. “Kami sudah siapkan kronologis munculnya dualisme kompetisi.Kami persiapkan itu,meski belum tahu daftar pertanyaan yang akan diajukan tim Task Force.Yang pasti, kami akan siapkan apa-apa saja masalah yang memunculkan dualisme kompetisi versi kami,”ungkap Deputi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Bidang Organisasi Tondo Widodo di Kantor PSSI,Jakarta,kemarin.
Soal proses penyelesaiannya,Tondo mengaku PSSI sudah berusaha keras mencari jalan keluar.Usaha-usaha menyatukan dualisme kompetisi yang terjadi dilakukan dengan mengundang klub-klub ISL.“Awal Desember,kami sudah mulai lakukan rekonsiliasi.Kami pun memanggil klubklub ISL sebanyak tiga kali dan tidak hadir.Lalu,Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga) juga minta semua pemain timnas dipanggil,itu jadi salah satu usaha PSSI untuk merangkul dan menyelesaikan konflik dualisme kompetisi,” papar Tondo. Tondo yakin keputusan yang diambil PSSI sudah sesuai keinginan AFC dan FIFA.
Dia berharap dengan keterlibatan AFC,rekonsiliasi akan terjadi.Apalagi semua perwakilan akan berhadapan dengan tim Task Force. Sementara itu,pihak PSSI pimpinan La Nyalla tidak ingin lagi membahas soal perdebatan dualisme kompetisi. Menurut dia,yang lebih penting adalah bagaimana mencari intisari baru untuk menentukan format kompetisi yang ideal musim depan.PSSI pimpinan La Nyalla akan menyiapkan dua opsi untuk menentukan format kompetisi ke depan.
“Kami akan merangkul klub-klub anggota PSSI yang bermain di IPL.Kami pun akan mencoba mengedepankan dua opsi dalam mencari format terbaik.Opsi pertama,18 klub ISL akan menjalani proses degradasi dan promosi.Empat klub yang kemarin dinaikkan akan diturunkan dan dinaikkan dari empat yang ada di IPL,”papar anggota Exco PSSI pimpinan La Nyalla,Toni Apriliani.
“Untuk opsi kedua,empat klub dari IPL akan menjalani proses play-offdengan empat klub ISL.Sejauh ini kebijakankebijakan tersebut masih dalam kesepakatan saja.Karena, semua keputusan akan disahkan dalam kongres tahunan PSSI,”tandas Toni.
Selain itu,Exco (Komite Eksekutif) PSSI sudah dibekukan PT Liga.Mereka tidak memberikan pertanggungjawaban.Atas dasar itu,PSSI membentuk PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS) sebagai penggerak kompetisi. “Kami sudah siapkan kronologis munculnya dualisme kompetisi.Kami persiapkan itu,meski belum tahu daftar pertanyaan yang akan diajukan tim Task Force.Yang pasti, kami akan siapkan apa-apa saja masalah yang memunculkan dualisme kompetisi versi kami,”ungkap Deputi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Bidang Organisasi Tondo Widodo di Kantor PSSI,Jakarta,kemarin.
Soal proses penyelesaiannya,Tondo mengaku PSSI sudah berusaha keras mencari jalan keluar.Usaha-usaha menyatukan dualisme kompetisi yang terjadi dilakukan dengan mengundang klub-klub ISL.“Awal Desember,kami sudah mulai lakukan rekonsiliasi.Kami pun memanggil klubklub ISL sebanyak tiga kali dan tidak hadir.Lalu,Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga) juga minta semua pemain timnas dipanggil,itu jadi salah satu usaha PSSI untuk merangkul dan menyelesaikan konflik dualisme kompetisi,” papar Tondo. Tondo yakin keputusan yang diambil PSSI sudah sesuai keinginan AFC dan FIFA.
Dia berharap dengan keterlibatan AFC,rekonsiliasi akan terjadi.Apalagi semua perwakilan akan berhadapan dengan tim Task Force. Sementara itu,pihak PSSI pimpinan La Nyalla tidak ingin lagi membahas soal perdebatan dualisme kompetisi. Menurut dia,yang lebih penting adalah bagaimana mencari intisari baru untuk menentukan format kompetisi yang ideal musim depan.PSSI pimpinan La Nyalla akan menyiapkan dua opsi untuk menentukan format kompetisi ke depan.
“Kami akan merangkul klub-klub anggota PSSI yang bermain di IPL.Kami pun akan mencoba mengedepankan dua opsi dalam mencari format terbaik.Opsi pertama,18 klub ISL akan menjalani proses degradasi dan promosi.Empat klub yang kemarin dinaikkan akan diturunkan dan dinaikkan dari empat yang ada di IPL,”papar anggota Exco PSSI pimpinan La Nyalla,Toni Apriliani.
“Untuk opsi kedua,empat klub dari IPL akan menjalani proses play-offdengan empat klub ISL.Sejauh ini kebijakankebijakan tersebut masih dalam kesepakatan saja.Karena, semua keputusan akan disahkan dalam kongres tahunan PSSI,”tandas Toni.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar