Metrotvnews.com, Magelang: Air sumur warga Dusun Klatak, Desa Banyudono, Kecamatan Dukun, dan Dusun Blangkunan, Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tidak layak dikonsumsi. Air sumur memiliki kandungan besi dan coliform melebihi ambang batas.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Pengendalian Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Bambang Sugiyanto mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan sampel air sumur di Dusun Klatak kandungan besi mencapai empat miligram dari ambang batas normal satu miligram per liter air.
Selain itu, ia menambahkan kandungan coliform air sumur di daerah tersebut mencapai 1.100 miligram per liter atau melebihi ambang batas normal 50 miligram per liter.
Ia mengatakan, Dinas Kesehatan merekomendasikan pada warga untuk tidak mengonsumsi air sumur. Jika terpaksa harus mengonsumsinya, maka disarankan melakukan beberapa proses penyaringan dengan teknologi sederhana, antara lain pengendapan dengan menggunakan tawas, penyaringan dengan pasir besi, dan penyerapan dengan arang.
Bambang mengatakan, sebaiknya masyarakat memanfaatkan sumur atau sumber air lain yang tidak tercemar. Masyarakat juga bisa mengajukan bantuan air bersih kepada pemkab.
Hasil pemeriksaan sampel air di Dusun Blangkunan, sekitar 75 persen sumur warga juga tercemar coliform dan besi. "Kandungan besi masih lebih rendah dari Dusun Klatak, hanya berkisar satu hingga tiga miligram per liter air. Namun, untuk kandungan coliform lebih tinggi mencapai lebih 2.400 miligram per liter air," katanya di Magelang, Rabu (3/8).
Ia mengatakan, air sumur di Dusun Blangkunan yang tercemar kandungan besi masih bisa digunakan untuk mencuci. Sedangkan untuk air minum dan kebutuhan memasak disarankan meminta bantuan air bersih dari pemkab atau menggunakan sumur warga yang tidak tercemar.
Hasil pemeriksaan sampel air tersebut, segera disosialisasikan ke warga di dua desa tersebut. "Kami akan bekerja sama dengan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Yogyakarta untuk mensosialisasikan teknologi tepat guna untuk mengatasi air yang tercemar kandungan besi dan coliform tersebut," katanya.(Ant/BEY)
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Pengendalian Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Bambang Sugiyanto mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan sampel air sumur di Dusun Klatak kandungan besi mencapai empat miligram dari ambang batas normal satu miligram per liter air.
Selain itu, ia menambahkan kandungan coliform air sumur di daerah tersebut mencapai 1.100 miligram per liter atau melebihi ambang batas normal 50 miligram per liter.
Ia mengatakan, Dinas Kesehatan merekomendasikan pada warga untuk tidak mengonsumsi air sumur. Jika terpaksa harus mengonsumsinya, maka disarankan melakukan beberapa proses penyaringan dengan teknologi sederhana, antara lain pengendapan dengan menggunakan tawas, penyaringan dengan pasir besi, dan penyerapan dengan arang.
Bambang mengatakan, sebaiknya masyarakat memanfaatkan sumur atau sumber air lain yang tidak tercemar. Masyarakat juga bisa mengajukan bantuan air bersih kepada pemkab.
Hasil pemeriksaan sampel air di Dusun Blangkunan, sekitar 75 persen sumur warga juga tercemar coliform dan besi. "Kandungan besi masih lebih rendah dari Dusun Klatak, hanya berkisar satu hingga tiga miligram per liter air. Namun, untuk kandungan coliform lebih tinggi mencapai lebih 2.400 miligram per liter air," katanya di Magelang, Rabu (3/8).
Ia mengatakan, air sumur di Dusun Blangkunan yang tercemar kandungan besi masih bisa digunakan untuk mencuci. Sedangkan untuk air minum dan kebutuhan memasak disarankan meminta bantuan air bersih dari pemkab atau menggunakan sumur warga yang tidak tercemar.
Hasil pemeriksaan sampel air tersebut, segera disosialisasikan ke warga di dua desa tersebut. "Kami akan bekerja sama dengan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Yogyakarta untuk mensosialisasikan teknologi tepat guna untuk mengatasi air yang tercemar kandungan besi dan coliform tersebut," katanya.(Ant/BEY)
Magelang Hari Ini :
> Pesantren Ad Dalhariyah, Benteng Diponegoro Bendung Belanda
> Raup Untung Manis Bisnis Kolang-Kaling
> Harga Sembako Di Pasar Secang naik
>KBI Semarang Siapkan Dana
> API Tegalrejo Cetak Pengusaha Melalui Pesantren Entrepreuneur
> Air Di Lereng Merapi Tak Layak Minum
> Pemdes Borobudur Ngotot Tarik Sumbangan Wisatawan
> Bina Masyarakt Ponpes Tidar
> Air Sumur Dua Dusun di Magelang Tak Layak Minum
> BPK Periksa Anggaran AKMIL Magelang
> PNS Magelang Pulang Lebih Awal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar