15 Juni 2011 | 22:39 wib
Magelang, CyberNews. Setelah hampir lima bulan tinggal di lokasi pengungsian, banyak pengungsi mulai mengeluhkan nyeri otot. Kondisi ini diduga dipengaruhi faktor stres karena kehilangan harta benda dan terlalu lama mengungsi.
Menurut dokter Polres Magelang dr Meita Rahayu nyeri otot tersebut merupakan gejala dari penyakit myalgia. ”Paling banyak pengungsi menderita Myalgia atau nyeri otot," kata dr Meita Rahayu seusai pengobatan massal di shelter box Nglaseman, Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid, belum lama ini.
Dr Meita Rahayu mengatakan keluhan nyeri otot tersebut meliputi bagian kaki dan paha pengungsi, kemudian bagian betis dan juga pungggung. Dari 82 pengungsi yang diperiksa, sebanyak 34 di antaranya menderita nyeri otot.
Selain itu, kata dia, ada 24 pengungsi yang menderita inspeksi saluran pernfasan atas (ispa), kemudian dermatitis atau gatal-gatal 17 orang dan hipertensi enam orang. Mereka kemudian diberikan pengobatan oleh dokter dan tim medis Polres Magelang.
Dijelaskan bahwa penyakit-penyakit tersebut tergolong ringan dan mudah diobati. Hanya saja faktor penyebab juga harus diselesaikan agar tidak kembali terulang. Dr Meita mengatakan bahwa penyakit ini antara lain disebabkan kurangnya istirahat, beban pekerjaan berlebihan, serta tingkat stres yang tinggi.
”Myalgia bisa disebabkan oleh faktor stres. Hal ini seringkali disebut sebagai gejala psikosomatis. Maksudnya penyakit psikis yang bermanifestasi ke fisik seseorang,” jelas dia.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Magelang AKP Sukarto mengatakan bahwa pengobatan gratis ini diselenggarakan dalam rangka hari bakti Bayangkara Polres Magelang. Hari Bayangkara ke-65 ini mengambil tema "Dengan Semangat Kemitraan Kita Mantapkan Revitalisasi Polri Guna Mewujudkan Pelayanan Prima."
( MH Habib Shaleh / CN34 / JBSM )
Sumber : Suara Merdeka.com
terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar