MAGELANG - Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) gagal mencegat rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mahasiswa berdemontrasi di Kampus II Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM), Mertoyudan, Kabupaten Magelang, tepatnya di jalan depan kampus atau Jl Magelang-Yogyakarta yang digunakan untuk melintas rombongan presiden menuju Akademi Militer.
Mereka gagal melakukan aksi karena di gerbang kampus diblokade dua peleton polisi.
Awalnya mahasiswa terpancing emosi melihat ulah aparat keamanan yang membuat benteng hidup tepat di jalan kampus. Beberapa mahasiswa mencoba merangsek blokade polisi. Namun upaya itu sia-sia karena aparat keamanan tidak bergeming.
Hingga rombongan presiden SBY melintas. Aksi mahasiswa tidak mempengaruhi proses kunjungan presiden ke Akmil. Para demonstran akhirnya terpaksa menyuarakan tuntutan dan orasinya di depan kampusnya sendiri.
Dalam aksinya, mahasiswa menggelar spanduk besar bertuliskan Pemerintahan SBY-Boediono Gagal Melindungi Warga Negara Indonesia, Memberantas Korupsi, Menegakkan Keadilan Hukum, Menyejahterakan Rakyat, Melindungi Aset Negara, dan APBN Tidak Seimbang antara Pengeluaran dan Pendapatan.
Mereka menghendaki supaya Pemerintahan SBY mundur beserta menterinya.
''Karena terbukti SBY tidak dapat melakukan perubahan. Akhir-akhir ini disibukkan dengan urusan partainya sendiri, banyak agenda dan instruksi yang jalan di tempat,''kata koordinator aksi Sulton Abdullah
Menurutnya, permasalahan terbesar bangsa ini adalah soal kemiskinan, korupsi, pengangguran dan tindak kekerasan. Soal korupsi yang mencolok justru dilakukan oleh partainya sendiri.
Membubarkan Diri
''Dalam pidatonya dia melontarkan tangkap Nazaruddin, tegakkan hukum, katakan tidak pada korupsi. Tapi nyatanya semua itu hanya teks pidato tak ada yang terealisasi,''tandasnya.
Setelah berorasi akhirnya mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.
Sementara kunjungan SBY ke Akmil berlangsung tertutup, wartawan dilarang melakukan tugas peliputan ke acara itu.
Kapolres Magelang, AKBP Edy Murbowo yang ditemui di sela-sela aksi tersebut mengatakan para demonstran tak memberitahukan rencana aksinya, sehingga terpaksa dihalau agar tak menimbulkan persoalan.
''Mereka tidak mengirimkan surat pemberitahuan kepada kami. Sebenarnya bisa kita bubarkan, tapi kami membiarkan mereka tetap berorasi namun di dalam kompleks kampus,''tambahnya.(H33-53)
Sumber : Suara Merdeka.com
Berita Terkait Hari ini :
- Ceramah Mentri Keuangan Di Bali Diklat Kepemimpinan Magelang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar