MAGELANG - Magelang mempunyai potensi yang bagus untuk pengembangan mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Baik dari sisi banyaknya jenis usaha yang bisa dikembangkan, juga karena dukungan pariwisata, terutama keberadaan Candi Borobudur.
Hal itu diungkapkan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Jawa Tengah, Poppy Dharsono, saat penyerapan aspirasi dengan UMKM Kota Magelang di SMK Negeri 3 Kota Magelang, kemarin. “Embrionya sudah ada. Terutama untuk usaha jenis makanan dan batik. Tinggal dikembangkan,” katanya.
Dijelaskan, Candi Borobudur sebagai tempat tujuan wisata berskala internasional merupakan modal potensial untuk pemasaran produk UMKM di Magelang dan sekitarnya. Hanya saja, perlu mencari berbagai produk pilihan yang bisa dipasarkan di sekitar Candi Borobudur tersebut. “Borobudur merupakan tempat singgah bagi para wisatawan, baik dalam negeri maupun mancanegara. Peluang ini harus dimanfaatkan untuk pemasaran hasil produk UMKM,” tuturnya.
Produk yang dipasarkan meskipun seadanya tetapi harus dengan sentuhan lebih menarik. “Kami mendorong UMKM di Magelang ini untuk berkembang agar bisa lebih diterima, minimum di Jawa Tengah atau di Jakarta. Untuk bisa berkembang, para pelaku usaha itu perlu pelatihan-pelatihan dan pemasaran,” jelasnya.
Ia mengatakan, Magelang mempunyai sejumlah potensi UMKM, antara lain usaha batik. Dihadapan para pembatik, sempat Poppy meminta agar tidak hanya membuat bahan untuk baju. Tetapi juga batik untuk taplak meja ataupun sarung bantal. “Kalau baju memang harganya bisa lebih mahal. Tetapi modelnnya gampang off of date,” katanya.
Hal serupa juga dikemukakan mantan peragawati tersebut dihadapan ibu-ibu PKK Kota Magelang. kaum ibu yang sedang membuat berbagai makanan kecil seperti Nastar, delima, Kelinci dan lainnya. Mereka diminta untuk mengemas makanan tersebut lebih baik dan menarik. “Kalau kemasannya menarik, tentu harganya juga bisa lebih mahal,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Poppy meninjau sejumlah kegiatan yang dilakukan para siswa SMK Negeri 3 Kota Magelang, yakni praktik bidang tata boga dan tata busana. “SMK menciptakan manusia yang produktif dan kreatif. Sekolah kejuruan, merupakan jalan terbaik. Saat ini, banyak sarjana menganggur. Sedangkan lulusan SMK bisa mandiri karena mempunyai keterampilan,” tegasnya.
Wakil Walikota Joko Prasetyo mengatakan, pihaknya hanya bisa menitipkan aspirasi kepada Poppy Darsono untuk pengembangan usaha kecil yang ada di wilayah ini. Sebab anggaran pemerintah Kota Magelang sangat terbatas. "Karenanya kami titip pada bu Poppy sebagai anggota DPD RI untuk memperjuangkan UMKM yang kini sudah mulai berkembang di Magelang," tuturnya.
Joko mengungkapkan, usaha kecil yang ada di wilayah ini dibangun oleh masyarakat serta institusi dan telah memiliki koperasi sebagai perkumpulan para pelaku usaha tersebut. “Koperasi, terbukti mampu menepis tantangan usaha kecil di era globalisasi ini,” tandasnya. (dem)
Dijelaskan, Candi Borobudur sebagai tempat tujuan wisata berskala internasional merupakan modal potensial untuk pemasaran produk UMKM di Magelang dan sekitarnya. Hanya saja, perlu mencari berbagai produk pilihan yang bisa dipasarkan di sekitar Candi Borobudur tersebut. “Borobudur merupakan tempat singgah bagi para wisatawan, baik dalam negeri maupun mancanegara. Peluang ini harus dimanfaatkan untuk pemasaran hasil produk UMKM,” tuturnya.
Produk yang dipasarkan meskipun seadanya tetapi harus dengan sentuhan lebih menarik. “Kami mendorong UMKM di Magelang ini untuk berkembang agar bisa lebih diterima, minimum di Jawa Tengah atau di Jakarta. Untuk bisa berkembang, para pelaku usaha itu perlu pelatihan-pelatihan dan pemasaran,” jelasnya.
Ia mengatakan, Magelang mempunyai sejumlah potensi UMKM, antara lain usaha batik. Dihadapan para pembatik, sempat Poppy meminta agar tidak hanya membuat bahan untuk baju. Tetapi juga batik untuk taplak meja ataupun sarung bantal. “Kalau baju memang harganya bisa lebih mahal. Tetapi modelnnya gampang off of date,” katanya.
Hal serupa juga dikemukakan mantan peragawati tersebut dihadapan ibu-ibu PKK Kota Magelang. kaum ibu yang sedang membuat berbagai makanan kecil seperti Nastar, delima, Kelinci dan lainnya. Mereka diminta untuk mengemas makanan tersebut lebih baik dan menarik. “Kalau kemasannya menarik, tentu harganya juga bisa lebih mahal,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Poppy meninjau sejumlah kegiatan yang dilakukan para siswa SMK Negeri 3 Kota Magelang, yakni praktik bidang tata boga dan tata busana. “SMK menciptakan manusia yang produktif dan kreatif. Sekolah kejuruan, merupakan jalan terbaik. Saat ini, banyak sarjana menganggur. Sedangkan lulusan SMK bisa mandiri karena mempunyai keterampilan,” tegasnya.
Wakil Walikota Joko Prasetyo mengatakan, pihaknya hanya bisa menitipkan aspirasi kepada Poppy Darsono untuk pengembangan usaha kecil yang ada di wilayah ini. Sebab anggaran pemerintah Kota Magelang sangat terbatas. "Karenanya kami titip pada bu Poppy sebagai anggota DPD RI untuk memperjuangkan UMKM yang kini sudah mulai berkembang di Magelang," tuturnya.
Joko mengungkapkan, usaha kecil yang ada di wilayah ini dibangun oleh masyarakat serta institusi dan telah memiliki koperasi sebagai perkumpulan para pelaku usaha tersebut. “Koperasi, terbukti mampu menepis tantangan usaha kecil di era globalisasi ini,” tandasnya. (dem)
Terkait Berita hari ini :
> 400 Orang Densus 26 Siap Perang Di Bulan Puasa
> PS Portugal Nyanyikan Burung Kakak Tua
> Warga Gempol Enggan Pindah
> Lomba Panjat Pinang Dimajukan
> Poppy Optimis UMKM Magelang Maju
> Peraturan Pemkot Ditabrak, Pembangunan Hotel Oxalis Jalan Terus
> Huntara Mulai Ditempati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar