Meski Surplus, Harga Beras di Magelang Tetap Naik Jelang Ramadhan
Parwito - detikNews
(van/gah)
Parwito - detikNews
Jakarta -
Menjelang bulan suci Ramadan, harga barang kebutuhan pokok di
Kabupaten Magelang terus merangkak naik, salah satunya adalah harga
beras. Kendati Jateng dinyatakan surplus berasnya mengalami peningkatan
dan persediaan beras cukup untuk dua bulan mendatang secara bertahap
harga beras juga ikut naik.
Kepala Bidang Distribusi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan dan Pasar Kabupaten Magelang, Bintoro, menjelaskan dari hasil survey yang dilakukan di sejumlah pasar menunjukkan ada kenaikan harga.
“Kenaikan harga barang menjelang puasa masih tergolong wajar,” katanya kemarin (26/7/2011) saat ditemui detikcom di kantornya.
Bintoro menjelaskan kenaikan harga beras dinilai paling signifikan. Sebab, dari data dinas pertanian provinsi Jawa Tengah menunjukkan bahwa persediaan beras di wilayah ini tercukupi bahkan surplus. Namun demikian, harga beras di pasar tetap mengalami lonjakan.
Bintoro menuturkan, saat rapat koordinasi dengan Dinas Pasar Provinsi Jateng di Kantor Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Surakarta beberapa waktu lalu, sempat ditanyakan tentang masalah ini. Jawabannya karena belum ada aturan tentang tata niaga komoditi beras sehingga harga beras diserahkan sepenuhnya kepada pasar.
“Tata niaga tentang beras belum ada aturannya seperti halnya komoditi gula pasir. Kenaikan harga beras per 21 juli rata-rata Rp 500 perkilogram,” tutur Bintoro.
Untuk jenis beras Cisadane harga saat ini Rp 7.500 /Kg dari sebelumnya Rp 7.000 /Kg. Sedangkan beras jenis IR-64 dijual oleh pedagang dengan harga Rp 8.000 /Kg dari sebelumnya Rp 7.500 /Kg.
Selain itu, Bintoro menambahkan harga daging ayam potong juga naik dari Rp 15.000 /kg menjadi Rp 16.000 /kg, serta harga-harga bumbu dapur seperti cabe keriting merah, bawang merah juga ikut naik.
“Harga cabe keriting merah naik dari sebelumnya Rp 4.000 /kg naik menjadi Rp 5.000 /kg. bawang merah dari Rp 12.000 /kg naik menjadi Rp 13.000/kg,” terang Bintoro.
Melihat kondisi tersebut, Bintoro mengaku terus memantau perkembangan harga-harga tersebut. “Setiap hari senin dan kamis kami selalu turun ke pasar-pasar untuk memantau perkembangan harga,” tandas Bintoro.
Ditanya mengenai kemungkinan adanya penimbunan sembako oleh para oknum tengkulak, pihaknya menyatakan hingga saat ini belum ditemukan. Namun jika nantinya pihaknya menemukan ada tengkulak yang meninbum sembako akan menindak tegas.
“Menimbun barang untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya sangat tidak dibenarkan oleh aturan negara karena akan merugikan konsumen,” imbuh Bintoro.
Kepala Bidang Distribusi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan dan Pasar Kabupaten Magelang, Bintoro, menjelaskan dari hasil survey yang dilakukan di sejumlah pasar menunjukkan ada kenaikan harga.
“Kenaikan harga barang menjelang puasa masih tergolong wajar,” katanya kemarin (26/7/2011) saat ditemui detikcom di kantornya.
Bintoro menjelaskan kenaikan harga beras dinilai paling signifikan. Sebab, dari data dinas pertanian provinsi Jawa Tengah menunjukkan bahwa persediaan beras di wilayah ini tercukupi bahkan surplus. Namun demikian, harga beras di pasar tetap mengalami lonjakan.
Bintoro menuturkan, saat rapat koordinasi dengan Dinas Pasar Provinsi Jateng di Kantor Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Surakarta beberapa waktu lalu, sempat ditanyakan tentang masalah ini. Jawabannya karena belum ada aturan tentang tata niaga komoditi beras sehingga harga beras diserahkan sepenuhnya kepada pasar.
“Tata niaga tentang beras belum ada aturannya seperti halnya komoditi gula pasir. Kenaikan harga beras per 21 juli rata-rata Rp 500 perkilogram,” tutur Bintoro.
Untuk jenis beras Cisadane harga saat ini Rp 7.500 /Kg dari sebelumnya Rp 7.000 /Kg. Sedangkan beras jenis IR-64 dijual oleh pedagang dengan harga Rp 8.000 /Kg dari sebelumnya Rp 7.500 /Kg.
Selain itu, Bintoro menambahkan harga daging ayam potong juga naik dari Rp 15.000 /kg menjadi Rp 16.000 /kg, serta harga-harga bumbu dapur seperti cabe keriting merah, bawang merah juga ikut naik.
“Harga cabe keriting merah naik dari sebelumnya Rp 4.000 /kg naik menjadi Rp 5.000 /kg. bawang merah dari Rp 12.000 /kg naik menjadi Rp 13.000/kg,” terang Bintoro.
Melihat kondisi tersebut, Bintoro mengaku terus memantau perkembangan harga-harga tersebut. “Setiap hari senin dan kamis kami selalu turun ke pasar-pasar untuk memantau perkembangan harga,” tandas Bintoro.
Ditanya mengenai kemungkinan adanya penimbunan sembako oleh para oknum tengkulak, pihaknya menyatakan hingga saat ini belum ditemukan. Namun jika nantinya pihaknya menemukan ada tengkulak yang meninbum sembako akan menindak tegas.
“Menimbun barang untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya sangat tidak dibenarkan oleh aturan negara karena akan merugikan konsumen,” imbuh Bintoro.
(van/gah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar