Metrotvnews.com, Magelang: Dinas Kesehatan Magelang, Jawa Tengah, meminta warga di sepanjang bantaran Kali Pabelan, untuk mengonsumsi air sumur atau air dari sumber mata air lain. Air di sekitar sepanjang bantaran Kali Pabelan tercemar zat kimia berbahaya.
Hasil penelitian Balai Teknik Lingkungan Yogyakarta ditemukan sumber air di lereng Gunung Merapi, terutama kawasan bantaran Kali Pabelan, mengandung zat kimia berbahaya dalam kadar sangat tinggi. Zat berbahaya yang ditemukan di antaranya zat besi dan bakteriologis coliform melebihi ambang batas.
Bantaran Kali Pabelan yang tercemar berada di Kecamatan Mungkid, Muntilan, Dukun, dan Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Kadar bakteriologis coliformnya bervariasi antara satu desa dengan desa lain.
Kandungan bakteriologis terendah menunjukkan angka 1.100 miligram per-liter. Sedangkan yang tertinggi mencapai 2.400 miligram per-liter. Padahal, batas normal air agar layak konsumsi hanya 50 miligram per-liter.
Namun warga di berbagai desa di kawasan bantaran Kali Pabelan tetap mengonsumsi air sumur dan sumber air karena tidak ada sumber air lain yang bisa mereka gunakan untuk keperluan sehari-hari.(DSY)
Magelang Hari Ini :
> Masuk Zona Bahaya, Balai Desa Sirahan Direlokasi
> Air Sekitar Kali Pabelan Tercemar Zat Kimia Berbahaya
> Pemkot Tandatangani MoU dengan Investor
> Pembelian Tiket Psawat Dan KA Meningkat
> Dengarkan Tausiah Jelang Berbuka
> Pemkot Magelang Tertibkan Pedagang Alun Alun
> Masuk Zona Bahaya, Balai Desa Sirahan Direlokasi
Hasil penelitian Balai Teknik Lingkungan Yogyakarta ditemukan sumber air di lereng Gunung Merapi, terutama kawasan bantaran Kali Pabelan, mengandung zat kimia berbahaya dalam kadar sangat tinggi. Zat berbahaya yang ditemukan di antaranya zat besi dan bakteriologis coliform melebihi ambang batas.
Bantaran Kali Pabelan yang tercemar berada di Kecamatan Mungkid, Muntilan, Dukun, dan Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Kadar bakteriologis coliformnya bervariasi antara satu desa dengan desa lain.
Kandungan bakteriologis terendah menunjukkan angka 1.100 miligram per-liter. Sedangkan yang tertinggi mencapai 2.400 miligram per-liter. Padahal, batas normal air agar layak konsumsi hanya 50 miligram per-liter.
Namun warga di berbagai desa di kawasan bantaran Kali Pabelan tetap mengonsumsi air sumur dan sumber air karena tidak ada sumber air lain yang bisa mereka gunakan untuk keperluan sehari-hari.(DSY)
Kabar gembira, Bagi Anda atau saudara Anda yang menderita asma, sesak napas karena rokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, Insya Allah sembuh, 90% pasien kami sembuh total, selebihnya bebas kertegantungan obat. Untuk Anda yang ingin mencoba (gratis), SMS nama dan alamat serta keluhan penyakit, kirim ke 081392593617 Kunjungi Website
Magelang Hari Ini :
> Masuk Zona Bahaya, Balai Desa Sirahan Direlokasi
> Air Sekitar Kali Pabelan Tercemar Zat Kimia Berbahaya
> Pemkot Tandatangani MoU dengan Investor
> Pembelian Tiket Psawat Dan KA Meningkat
> Dengarkan Tausiah Jelang Berbuka
> Pemkot Magelang Tertibkan Pedagang Alun Alun
> Masuk Zona Bahaya, Balai Desa Sirahan Direlokasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar