Magelang - Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menyiapkan pasar murah untuk korban banjir lahar Gunung Merapi, yang saat ini menempati hunian sementara, guna membantu mereka mencukupi kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri 2011.
"Sedang kami siapkan, rencananya di hunian sementara," kata Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) Magelang Edy Susanto, di Magelang, Sabtu (6/8).
Pihaknya hingga saat ini sedang melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk pelaksanaan program tersebut terutama koperasi dan UMKM setempat binaan instansi tersebut.
Rencananya, katanya, pasar murah yang menyiapkan berbagai barang kebutuhan pokok masyarakat itu diselenggarakan pada H-5 hingga H-4 Lebaran 2011.
"Lokasinya masih kami bicarakan terlebih dahulu, tetapi di hunian sementara," katanya.
Pihaknya menyiapkan subsidi atas berbagai barang yang dijual kalangan usaha koperasi dan UMKM kepada warga korban banjir lahar. Pada kesempatan itu ia belum bersedia menyebutkan jumlah subsidi pemkab setempat untuk pasar murah tersebut.
"Jadi harganya sebenarnya sama dengan harga di pasar umum, tetapi kami memberi subsidi kepada koperasi dan UMKM yang akan diikutkan dalam pasar murah sehingga masyarakat pembeli mendapatkan harga di bawah pasar umum, sedangkan binaan kami diuntungkan juga melalui penjualan barang di pasar murah itu," katanya.
Ia mengatakan, tidak menutup kemungkinan para pedagang lainnya untuk menggelar dagangan mereka di arena pasar murah tetapi dengan ketentuanharga barang di bawah harga pasar umum.
Jumlah koperasi di bawah pembinaan Dinas Perindustrian, Koperasi, UMKM Pemkab Magelang hingga saat ini tercatat 514 unit, sedangkan UMKM sekitar 32 ribu unit.
Jumlah hunian sementara di beberapa tempat di Kabupaten Magelang seperti di Lapangan Mancasan, Jumoyo, Larangan, dan Banyudono sebanyak 368 unit yang terdiri atas 307 unit dibangun pemerintah dan 61 lainnya oleh beberapa lembaga swadaya masyarakat.
Kepala Bidang Distribusi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan dan Pasar Pemkab Magelang, Bintoro, mengatakan, sekitar seminggu pertama Ramadhan 1432 Hijriah, harga beberapa kebutuhan masyarakat di sejumlah pasar tradisional skala besar relatif stabil.
"Sebelum Bulan Puasa beberapa kebutuhan memang naik harganya, tetapi pada awal puasa ini relatif stabil," katanya.
Harga beras jenis IR-64 kualitas I Rp7.500 per kilogram, kualitas II Rp7.000, kualitas III Rp6.800, ketan "kutuk" Rp11.000, gula pasir dalam negeri dan impor masing-masing Rp9.500, minyak goreng kemasan merek Bimoli Rp13.000 per liter, tepung terigu Rp6.500 per kilogram.
Selain itu, harga jagung pipilan kering Rp3.500 per kilogram, kacang tanah kupas Rp18.000, kacang kedelai kuning lokal Rp9.000, kacang kedelai kuning impor Rp7.000, kacang hijau Rp15.000, tepung tapioka Rp6.000, dan ketela pohon Rp1.500.
Harga komoditas sayuran seperti kubis Rp2.500 per kilogram, tomat sayur Rp3.000, cabai merah besar keriting Rp5.000, cabai rawit merah Rp7.000, wortel, 4.000, dan kelapa 2.500 per buah.
Harga telur ayam ras Rp15.000 per kilogram, telur ayam kampung Rp1.200 per butir dan telur itik Rp1.500, daging ayam broiler Rp24.000 per kilogram, kambing Rp60.000, bandeng dan nila masing-masing Rp16.000, serta lele Rp15.000.
Beberapa barang kebutuhan pokok yang mengalami penurunan harga antara lain kedelai hitam dari Rp15.000 per kilogram menjadi Rp14.000, kentang Rp8.500 menjadi Rp8.000, bawang merah Rp11.000 menjadi Rp9.000, bawang putih Rp9.000 menjadi Rp7.000, ikan asin teri nomor II Rp20.000 menjadi Rp17.000, ikan layur kering Rp21.000 menjadi Rp16.000.
Beberapa barang kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga antara lain daging sapi murni dari Rp64.000 per kilogram menjadi Rp65.000, gula kelapa Rp9.000 menjadi Rp9.500, minyak goreng curah Rp9.000 menjadi Rp9.500.
"Kalau stok barang di pasar cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama saat Ramadhan ini," katanya. [TMA, Ant]
"Sedang kami siapkan, rencananya di hunian sementara," kata Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) Magelang Edy Susanto, di Magelang, Sabtu (6/8).
Pihaknya hingga saat ini sedang melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk pelaksanaan program tersebut terutama koperasi dan UMKM setempat binaan instansi tersebut.
Rencananya, katanya, pasar murah yang menyiapkan berbagai barang kebutuhan pokok masyarakat itu diselenggarakan pada H-5 hingga H-4 Lebaran 2011.
"Lokasinya masih kami bicarakan terlebih dahulu, tetapi di hunian sementara," katanya.
Pihaknya menyiapkan subsidi atas berbagai barang yang dijual kalangan usaha koperasi dan UMKM kepada warga korban banjir lahar. Pada kesempatan itu ia belum bersedia menyebutkan jumlah subsidi pemkab setempat untuk pasar murah tersebut.
"Jadi harganya sebenarnya sama dengan harga di pasar umum, tetapi kami memberi subsidi kepada koperasi dan UMKM yang akan diikutkan dalam pasar murah sehingga masyarakat pembeli mendapatkan harga di bawah pasar umum, sedangkan binaan kami diuntungkan juga melalui penjualan barang di pasar murah itu," katanya.
Ia mengatakan, tidak menutup kemungkinan para pedagang lainnya untuk menggelar dagangan mereka di arena pasar murah tetapi dengan ketentuanharga barang di bawah harga pasar umum.
Jumlah koperasi di bawah pembinaan Dinas Perindustrian, Koperasi, UMKM Pemkab Magelang hingga saat ini tercatat 514 unit, sedangkan UMKM sekitar 32 ribu unit.
Jumlah hunian sementara di beberapa tempat di Kabupaten Magelang seperti di Lapangan Mancasan, Jumoyo, Larangan, dan Banyudono sebanyak 368 unit yang terdiri atas 307 unit dibangun pemerintah dan 61 lainnya oleh beberapa lembaga swadaya masyarakat.
Kepala Bidang Distribusi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan dan Pasar Pemkab Magelang, Bintoro, mengatakan, sekitar seminggu pertama Ramadhan 1432 Hijriah, harga beberapa kebutuhan masyarakat di sejumlah pasar tradisional skala besar relatif stabil.
"Sebelum Bulan Puasa beberapa kebutuhan memang naik harganya, tetapi pada awal puasa ini relatif stabil," katanya.
Harga beras jenis IR-64 kualitas I Rp7.500 per kilogram, kualitas II Rp7.000, kualitas III Rp6.800, ketan "kutuk" Rp11.000, gula pasir dalam negeri dan impor masing-masing Rp9.500, minyak goreng kemasan merek Bimoli Rp13.000 per liter, tepung terigu Rp6.500 per kilogram.
Selain itu, harga jagung pipilan kering Rp3.500 per kilogram, kacang tanah kupas Rp18.000, kacang kedelai kuning lokal Rp9.000, kacang kedelai kuning impor Rp7.000, kacang hijau Rp15.000, tepung tapioka Rp6.000, dan ketela pohon Rp1.500.
Harga komoditas sayuran seperti kubis Rp2.500 per kilogram, tomat sayur Rp3.000, cabai merah besar keriting Rp5.000, cabai rawit merah Rp7.000, wortel, 4.000, dan kelapa 2.500 per buah.
Harga telur ayam ras Rp15.000 per kilogram, telur ayam kampung Rp1.200 per butir dan telur itik Rp1.500, daging ayam broiler Rp24.000 per kilogram, kambing Rp60.000, bandeng dan nila masing-masing Rp16.000, serta lele Rp15.000.
Beberapa barang kebutuhan pokok yang mengalami penurunan harga antara lain kedelai hitam dari Rp15.000 per kilogram menjadi Rp14.000, kentang Rp8.500 menjadi Rp8.000, bawang merah Rp11.000 menjadi Rp9.000, bawang putih Rp9.000 menjadi Rp7.000, ikan asin teri nomor II Rp20.000 menjadi Rp17.000, ikan layur kering Rp21.000 menjadi Rp16.000.
Beberapa barang kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga antara lain daging sapi murni dari Rp64.000 per kilogram menjadi Rp65.000, gula kelapa Rp9.000 menjadi Rp9.500, minyak goreng curah Rp9.000 menjadi Rp9.500.
"Kalau stok barang di pasar cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama saat Ramadhan ini," katanya. [TMA, Ant]
Kabar gembira, Bagi Anda atau saudara Anda yang menderita asma, sesak napas karena rokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, Insya Allah sembuh, 90% pasien kami sembuh total, selebihnya bebas kertegantungan obat. Untuk Anda yang ingin mencoba (gratis), SMS nama dan alamat serta keluhan penyakit, kirim ke 081392593617 Kunjungi Website
Magelang Hari Ini :
> Pansus Tanah Lot Studi Banding ke Borobudur
>Santri PP Asrama Pendidikan Sambut Pelatihan
> Kakek 102 tahun Tinggal di Hutan Lereng Merapi
> Magelang Gelar Pasar Murah untuk Korban Merapi
> Puluhan Transmigran Mengadu ke Dewan
> Percepat Bangun Pasar Rejo Winangun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar