MAGELANG - Setelah gagal bekerja sama dengan join operations (JO) PT PT Reka Konstruksi-PT Rizki Kembar Jaya-PT Bratautama Rodamandiri, Pemkot Magelang kembali melakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU). Kali ini, kerja sama operasi (KSO) PT Kuntjup-PT Putra Wahid Pratama yang digandeng untuk melakukan pembangunan kembali Pasar Rejowinangun yang terbakar 26 Juni 2008, dengan cara investasi. Penandatangan dilakukan oleh Walikota Sigit Widyonindito dengan pihak KSO, yang diwakili oleh Sugiarto Husodo, di ruang rapat lantai II Kantor Setda Kota Magelang.
Menurut Sigit Widyonindito , penandatanganan nota kesepahaman tersebut merupakan bagian dari program percepatan pembangunan kembali Pasar Rejowinangun yang terbakar tiga tahun lalu. “Penandatangan MoU ini sudah sesuai jadwal yang direncanakan dari program percepatan pembangunan kembali Pasar Rejowinangun. Yakni minggu pertama bulan Agustus harus sudah penandatangan MoU,”kata Sigit, kemarin.
Penanandatanganan dihadiri jajaran Ketua DPRD Kota Magelang Muh Hasan Suryoyudho, Muspida plus dan pimpinan SKPD terkait. Tidak ketinggalan tiga paguyuban pedagang pasar. Yakni Paguyuban Pedagang Pasar Rejowinangun Magelang ( P3RM) yang dipimpin oleh Heri Setyawan, Perwakilan Pedagang Pasar Rejowinangun (P3R) yang dikoordinatori oleh Nasirudin Hadi dan Forum Komunikasi Pedagang Pasar Rejowinangun Magelang (FKPPRM) yang diketuai Budi Eko Suhadi.
Dalam kegiatan yang berlangsung sekitar pukul 08.30 tersebut, dua paguyuban pedagang, P3RM dan P3R, meninggalkan ruangan saat acara hendak dimulai. Praktis tinggal Ketua FKPPRM, Budi Eko Suhadi, didampingi sekretarisnya, Santoso Pentul, yang mengikuti acara hingga usai.
Ditemui di lobi Pemkot Magelang, Nasirudin Hadi maupun Heri Setyawan mengatakan mereka keluar ruangan karena penandatanganan MoU bukan urusan mereka. Tetapi urusan antara Pemkot dan investor. Kehadiran para perwakilan pedagang tersebut, semata hanya untuk menghormati undangan saja. “Karena bukan urusan kami, begitu acara dimulai kami ke luar ruangan. Kami sudah datang dan masuk ke ruang pertemuan untuk menghormati undangan dari Pemkot,” tutur Nasirudin.
Nasirudin sebelumnya sangat berharap, pihak Pemkot, investor dan pedagang berembuk dulu mengenai harga dan gambar bangunan yang sudah dua kali bertemu belum terjadi kesepakatan. “Kesepakat gambar tata letak dan harga, baiknya sbelum penandatangan Mou ini,” ujarnya.
Heri Setyawan menambahkan, penandatangan MoU tersebut terkesan mendadak. Ia juga menilai, Sekda Sugiharto selaku Ketua TKKSD (Tim Koordinasi Kerjasama Daerah), telah mengingkari ucapannya, saat wakil pedagang bertemu wali kota beberapa waktu lalu. “Saat itu, Pak Sekda mengatakan, MoU akan ditandatangani setelah terjadi kesepakatan mengenai harga berikut gambar bangunan dengan pedagang." (dem)
Menurut Sigit Widyonindito , penandatanganan nota kesepahaman tersebut merupakan bagian dari program percepatan pembangunan kembali Pasar Rejowinangun yang terbakar tiga tahun lalu. “Penandatangan MoU ini sudah sesuai jadwal yang direncanakan dari program percepatan pembangunan kembali Pasar Rejowinangun. Yakni minggu pertama bulan Agustus harus sudah penandatangan MoU,”kata Sigit, kemarin.
Penanandatanganan dihadiri jajaran Ketua DPRD Kota Magelang Muh Hasan Suryoyudho, Muspida plus dan pimpinan SKPD terkait. Tidak ketinggalan tiga paguyuban pedagang pasar. Yakni Paguyuban Pedagang Pasar Rejowinangun Magelang ( P3RM) yang dipimpin oleh Heri Setyawan, Perwakilan Pedagang Pasar Rejowinangun (P3R) yang dikoordinatori oleh Nasirudin Hadi dan Forum Komunikasi Pedagang Pasar Rejowinangun Magelang (FKPPRM) yang diketuai Budi Eko Suhadi.
Dalam kegiatan yang berlangsung sekitar pukul 08.30 tersebut, dua paguyuban pedagang, P3RM dan P3R, meninggalkan ruangan saat acara hendak dimulai. Praktis tinggal Ketua FKPPRM, Budi Eko Suhadi, didampingi sekretarisnya, Santoso Pentul, yang mengikuti acara hingga usai.
Ditemui di lobi Pemkot Magelang, Nasirudin Hadi maupun Heri Setyawan mengatakan mereka keluar ruangan karena penandatanganan MoU bukan urusan mereka. Tetapi urusan antara Pemkot dan investor. Kehadiran para perwakilan pedagang tersebut, semata hanya untuk menghormati undangan saja. “Karena bukan urusan kami, begitu acara dimulai kami ke luar ruangan. Kami sudah datang dan masuk ke ruang pertemuan untuk menghormati undangan dari Pemkot,” tutur Nasirudin.
Nasirudin sebelumnya sangat berharap, pihak Pemkot, investor dan pedagang berembuk dulu mengenai harga dan gambar bangunan yang sudah dua kali bertemu belum terjadi kesepakatan. “Kesepakat gambar tata letak dan harga, baiknya sbelum penandatangan Mou ini,” ujarnya.
Heri Setyawan menambahkan, penandatangan MoU tersebut terkesan mendadak. Ia juga menilai, Sekda Sugiharto selaku Ketua TKKSD (Tim Koordinasi Kerjasama Daerah), telah mengingkari ucapannya, saat wakil pedagang bertemu wali kota beberapa waktu lalu. “Saat itu, Pak Sekda mengatakan, MoU akan ditandatangani setelah terjadi kesepakatan mengenai harga berikut gambar bangunan dengan pedagang." (dem)
Kabar
gembira, Bagi Anda atau saudara Anda yang menderita asma, sesak napas
karena rokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, Insya Allah sembuh,
90% pasien kami sembuh total, selebihnya bebas kertegantungan obat.
Untuk Anda yang ingin mencoba (gratis), SMS nama dan alamat serta
keluhan penyakit, kirim ke 081392593617 Kunjungi Website Magelang Hari Ini :
> Pansus Tanah Lot Studi Banding ke Borobudur
>Santri PP Asrama Pendidikan Sambut Pelatihan
> Kakek 102 tahun Tinggal di Hutan Lereng Merapi
> Magelang Gelar Pasar Murah untuk Korban Merapi
> Puluhan Transmigran Mengadu ke Dewan
> Percepat Bangun Pasar Rejo Winangun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar