MAGELANG - Kembali petugas Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Disperterikan) Pemkot Magelang temukan daging, tepatnya hati sapi, yang mengandung cacing hati. Hal tersebut diperoleh saat Operasi Yustisi terhadap Bahan Asal Hewan maupun Bahan Hasil Hewan yang Asuh (aman, sehat, utuh dan halal). Kegiatan dilakukan usai sahur atau sekitar pukul 05.00, Rabu (24/8) pagi.
Cacing hati ditemukan dalam salah satu lapak daging sapi milik pedagang berinisial T yang ada di Pasar Gotong Royong. Tidak segan-segan petugas mengambil hati yang tercemar cacing tersebut dihadapan pedagang. hal tersebut untuk menguatkan bahwa apa yang mereka lakukan bukan mengada-ada. “Hati sapi dengan berat sekitar 3 Kg milik pedagang berinisial T mengandung cacing hati. Kita sudah tunjukkan cacing tersebut sebelum disita dan dimusnahkan di RPH (rumah pemotongan hewan) Canguk,” kata Kepala Disperterikan Pemkot Magelang, Sri Retno Murtiningsih, yang memimpin langsung operasi, kemarin.
Kegiatan yang berdasarkan Perda Kota Magelang Nomor 6/2010 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan juga menemukan beberapa daging yang diduga berformalin, penyembelihan tidak sempurna dan mati kemarin (tiren). Daging berformalin ditemukan di Pasar Kebonpolo, Tarumanegara dan Pasar Penampungan. Hanya saja, ketika dites menggunakan alat, daging tersebut negatif. “Saat kami pegang, daging tersebut kami curigai mengandung formalin. Yakni terasa keset. Juga tidak dirubung lalat. Sehingga kami putuskan untuk dicek dengan alat. Tapi hasilnya negatif. Mungkin sudah canggih dalam mencelup ke formalin. Makanya akan kita tugaskan petugas untuk terus memantau,” kata Retno didampingi Kabid Peternakan, Rachmawati.
Terhadap daging yang disembelih tidak sempurna ditemukan di hampir semua pasar di Kota Magelang. Ditunjukkan dengan urat nadi di kepala yang tidak terpotong sempurna. Sehingga terlihat beberapa darah menggumpal dan membiru dibagian kepala maupun badan. Tetapi karena daging yang dipotong tidak sempurna kebanyakan adalah daging ayam, petugas sulit untuk mendeteksi. “Daging ayam jarang dijual secara utuh. Kebanyakan sudah dipotong-potong. Sering kita temukan kepala masih berwarna biru karena daging yang menggumpal, tetapi badannya tidak kita temukan yang membiru. Mungkin sudah laku. Meski demikian, kepala yang membiru tersebut tetap kita sita,” jelasnya.
Tidak hanya itu, juga ditemukan daging olahan yang berwarna kuning. Tetapi petugas mencurigai warna kuning bukan dari kunir. Melainkan dari pewarna kain yang biasanya mengandung rhodamin. “Kita belum bisa pastikan itu. Karena kita tidak punya alatnya,” tegas Rahmawati.
Diperterikan akan terus melakukan operasi terhadap daging, mengingat pada Lebaran ini bakal terjadi lonjakan permintaan. “Meski tugas ini adalah kewajiban rutin kami,” tandas Retno. (dem)
Cacing hati ditemukan dalam salah satu lapak daging sapi milik pedagang berinisial T yang ada di Pasar Gotong Royong. Tidak segan-segan petugas mengambil hati yang tercemar cacing tersebut dihadapan pedagang. hal tersebut untuk menguatkan bahwa apa yang mereka lakukan bukan mengada-ada. “Hati sapi dengan berat sekitar 3 Kg milik pedagang berinisial T mengandung cacing hati. Kita sudah tunjukkan cacing tersebut sebelum disita dan dimusnahkan di RPH (rumah pemotongan hewan) Canguk,” kata Kepala Disperterikan Pemkot Magelang, Sri Retno Murtiningsih, yang memimpin langsung operasi, kemarin.
Kegiatan yang berdasarkan Perda Kota Magelang Nomor 6/2010 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan juga menemukan beberapa daging yang diduga berformalin, penyembelihan tidak sempurna dan mati kemarin (tiren). Daging berformalin ditemukan di Pasar Kebonpolo, Tarumanegara dan Pasar Penampungan. Hanya saja, ketika dites menggunakan alat, daging tersebut negatif. “Saat kami pegang, daging tersebut kami curigai mengandung formalin. Yakni terasa keset. Juga tidak dirubung lalat. Sehingga kami putuskan untuk dicek dengan alat. Tapi hasilnya negatif. Mungkin sudah canggih dalam mencelup ke formalin. Makanya akan kita tugaskan petugas untuk terus memantau,” kata Retno didampingi Kabid Peternakan, Rachmawati.
Terhadap daging yang disembelih tidak sempurna ditemukan di hampir semua pasar di Kota Magelang. Ditunjukkan dengan urat nadi di kepala yang tidak terpotong sempurna. Sehingga terlihat beberapa darah menggumpal dan membiru dibagian kepala maupun badan. Tetapi karena daging yang dipotong tidak sempurna kebanyakan adalah daging ayam, petugas sulit untuk mendeteksi. “Daging ayam jarang dijual secara utuh. Kebanyakan sudah dipotong-potong. Sering kita temukan kepala masih berwarna biru karena daging yang menggumpal, tetapi badannya tidak kita temukan yang membiru. Mungkin sudah laku. Meski demikian, kepala yang membiru tersebut tetap kita sita,” jelasnya.
Tidak hanya itu, juga ditemukan daging olahan yang berwarna kuning. Tetapi petugas mencurigai warna kuning bukan dari kunir. Melainkan dari pewarna kain yang biasanya mengandung rhodamin. “Kita belum bisa pastikan itu. Karena kita tidak punya alatnya,” tegas Rahmawati.
Diperterikan akan terus melakukan operasi terhadap daging, mengingat pada Lebaran ini bakal terjadi lonjakan permintaan. “Meski tugas ini adalah kewajiban rutin kami,” tandas Retno. (dem)
JAMU ASMA/SESAK NAPAS INSYA ALLAH SEMBUH TOTAL
Kabar gembira, Bagi anda atau saudara anda yang menderita asma, sesak napas karena merokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, InsyaAllah sembuh, 90 % pasien kami sembuh total, selebihnya bebas kertegantungan obat. Bagi anda yang ingin mencoba (gratis), SMS nama dan alamat serta keluhan penyakit, kirim ke 081392593617 Kunjungi Website
Kabar Berita Magelang Hari Ini, 26 Agustus 2011
-Muhammadiyah Tetapkan Idul Fitri Selasa 30 Agustus
-Anggota Polres Salatiga Dihukum Tiga Bulan
-Waspadai Ruas Jalan Sekitar Muntilan
-Persediaan Darah PMI Dipastikan Aman Hingga Lebaran
-KABUPATEN MAGELANG KEKURANGAN GURU
-Perusahaan Siap Bayar THR
-Asyik, Naik Kuda Keliling Borobudur
-Petugas Musnahkan Cacing Hati
-Mau Mudik ke Magelang, Anak Tertinggal di Rest Area
-Arus lalu lintas Jogja-Magelang-Bawen mulai meningkat
-Hingga Siang Ini, Arus Mudik Jalur Tengah Lancar Jaya
-Tidak ada Jalan Alternatif di Jalur Jateng-DIY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar