MAGELANG - Untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi di depan Terminal Tidar Kota Magelang terjadi perubahan jalur masuk dan keluar. Bila selama ini, kendaraan masuk menggunakan pintu utara dan keluar melalui pintu selatan, bagi semua jurusan. Kini diubah, pintu masuk tetap utara, tetapi untuk pintu keluar berbeda.
“Angkutan umum yang ke arah selatan, diantaranya Jogja, Muntilan, Borobudur, Purworejo, Purwokerto dan lainnya ya tetap menggunakan pintu selatan. Tetapi untuk angkutan umum ke arah utara seperti Semarang Salatiga, Temanggung, Wonosobo, Sukorejo dan lainnya, kita ubah keluarnya mengggunakan pintu utara,” kata Kepala UPT Terminal Tidar, Eko Priyono, kemarin.
Untuk memperlancar pengubahan jalur masuk dan keluar tersebut, sejumlah petugas ditempatkan sepanjang Jalan Sukarno-Hatta hingga pintu masuk. Mereka memberi aba-aba kepada angkutan umum agar berbelok lebih tajam.
Karena selama ini, dari dua pintu masuk yang ada disebelah utara, angkutan umum menggunakan sisi yang kanan (utara). Tetapi karena perubahan tersebut, kini pintu sisi kiri (selatan) yang dijadikan pintu masuk. Pintu utara sisi kanan digunakan untuk keluar.
“Pilihan untuk mengubah pintu utara sisi kanan yang dijadikan pintu keluar karena lebih mudah ngolor kabel untuk lampu bangjo (lalu lintas),” tambah Kasi Lalu Lintas Dihubkominfo Pemkot Magelang, Noer Sholeh.
Noer Sholeh berharap perubahan tersebut bisa mengurangi kemacetan lalu lintas di depan terminal. Karena selama ini, penumpang yang akan meneruskan perjalanan ke arah utara memilih untuk turun di lampu merah depan terminal. Dampaknya, arus lalu lintas yang seharusnya lurus jalan terus, terganggu dengan kendaraan umum berhenti atau ngetem.
“Semoga dengan perubahan tersebut, penumpang tidak lagi turun di depan terminal dan arus lalu lintas lebih lancar,” harapnya.
Dikemukakan Eko Priyono, masuknya para penumpang yang selama ini turun di depan terminal otomatis akan meningkatkan keramaian warung-warung dan toko oleh-oleh. “Kalau penumpangnya masuk ke terminal, otomatis toko dan warung di dalam terminal juga ramai. Tidak seperti sekarang, kebanyakan pedagang mengeluh sepi,” ujar Eko.
Terkait persiapan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2011, Terminal Tidar dikunjungi oleh jajaran Pemprov Jateng yang dipimpin oleh Sekda Hadi Prabowo. Sekitar 15 menit, rombongan memantau kesiapan terminal dan tarfi angkutan umum.
Tidak ditemukan hal-hal yang menganggu kelancaran mudik dan tarif yang tinggi diluar aturan. “Tidak ada hal-hal yang diluar dugaan dan aturan ditemukan rombongan Sekda Provinsi Jateng selama kunjungan ke sini,” ungkap Eko.
Terpisah, petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkab Magelang juga turun ke berbagai terminal yang ada untuk memastikan kelayakan angkutan umum Lebaran 2011. Kegiatan dilakukan antara lain di Terimanal Muntilan, Secang, Grabag, Borobudur, Tegalrejo dan Salaman.
Pada hari biasa, uji kendaraan dilakukan petugas di Kantor Dishub Pemkab Magelang. “Untuk persiapan Lebaran, petugas kami juga turun diberbagai terminal angkutan umum, guna uji kelayakan angkutan," kata Kepala Dishub, Ismu Kuswandari.
Para awak angkutan, merespons positif program uji kelayakan kendaraannya yang dilakukan petugas sejak 16 Agustus 2011 dan akan terus berlangsung hingga 7 September 2011. Hasilnya, petugas menemukan sejumlah angkutan umum yang kurang memenuhi standar kelayakan operasional.
“Ada beberapa yang kami minta memperbaiki dan melengkapi sarana kendaraan seperti kaca yang pecah diganti, sistem rem yang ditemukan belum sempurna diperbaiki. Umumnya mereka menerima saran kami," tandas Ismu.
Jumlah angkutan umum di Kabupaten Magelang yang akan beroperasi melayani masyarakat selama Lebaran mendatang mencapai 1.657 unit baik armada umum berstatus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) maupun Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), termasuk angkutan pedesaan. (dem)
“Angkutan umum yang ke arah selatan, diantaranya Jogja, Muntilan, Borobudur, Purworejo, Purwokerto dan lainnya ya tetap menggunakan pintu selatan. Tetapi untuk angkutan umum ke arah utara seperti Semarang Salatiga, Temanggung, Wonosobo, Sukorejo dan lainnya, kita ubah keluarnya mengggunakan pintu utara,” kata Kepala UPT Terminal Tidar, Eko Priyono, kemarin.
Untuk memperlancar pengubahan jalur masuk dan keluar tersebut, sejumlah petugas ditempatkan sepanjang Jalan Sukarno-Hatta hingga pintu masuk. Mereka memberi aba-aba kepada angkutan umum agar berbelok lebih tajam.
Karena selama ini, dari dua pintu masuk yang ada disebelah utara, angkutan umum menggunakan sisi yang kanan (utara). Tetapi karena perubahan tersebut, kini pintu sisi kiri (selatan) yang dijadikan pintu masuk. Pintu utara sisi kanan digunakan untuk keluar.
“Pilihan untuk mengubah pintu utara sisi kanan yang dijadikan pintu keluar karena lebih mudah ngolor kabel untuk lampu bangjo (lalu lintas),” tambah Kasi Lalu Lintas Dihubkominfo Pemkot Magelang, Noer Sholeh.
Noer Sholeh berharap perubahan tersebut bisa mengurangi kemacetan lalu lintas di depan terminal. Karena selama ini, penumpang yang akan meneruskan perjalanan ke arah utara memilih untuk turun di lampu merah depan terminal. Dampaknya, arus lalu lintas yang seharusnya lurus jalan terus, terganggu dengan kendaraan umum berhenti atau ngetem.
“Semoga dengan perubahan tersebut, penumpang tidak lagi turun di depan terminal dan arus lalu lintas lebih lancar,” harapnya.
Dikemukakan Eko Priyono, masuknya para penumpang yang selama ini turun di depan terminal otomatis akan meningkatkan keramaian warung-warung dan toko oleh-oleh. “Kalau penumpangnya masuk ke terminal, otomatis toko dan warung di dalam terminal juga ramai. Tidak seperti sekarang, kebanyakan pedagang mengeluh sepi,” ujar Eko.
Terkait persiapan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2011, Terminal Tidar dikunjungi oleh jajaran Pemprov Jateng yang dipimpin oleh Sekda Hadi Prabowo. Sekitar 15 menit, rombongan memantau kesiapan terminal dan tarfi angkutan umum.
Tidak ditemukan hal-hal yang menganggu kelancaran mudik dan tarif yang tinggi diluar aturan. “Tidak ada hal-hal yang diluar dugaan dan aturan ditemukan rombongan Sekda Provinsi Jateng selama kunjungan ke sini,” ungkap Eko.
Terpisah, petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkab Magelang juga turun ke berbagai terminal yang ada untuk memastikan kelayakan angkutan umum Lebaran 2011. Kegiatan dilakukan antara lain di Terimanal Muntilan, Secang, Grabag, Borobudur, Tegalrejo dan Salaman.
Pada hari biasa, uji kendaraan dilakukan petugas di Kantor Dishub Pemkab Magelang. “Untuk persiapan Lebaran, petugas kami juga turun diberbagai terminal angkutan umum, guna uji kelayakan angkutan," kata Kepala Dishub, Ismu Kuswandari.
Para awak angkutan, merespons positif program uji kelayakan kendaraannya yang dilakukan petugas sejak 16 Agustus 2011 dan akan terus berlangsung hingga 7 September 2011. Hasilnya, petugas menemukan sejumlah angkutan umum yang kurang memenuhi standar kelayakan operasional.
“Ada beberapa yang kami minta memperbaiki dan melengkapi sarana kendaraan seperti kaca yang pecah diganti, sistem rem yang ditemukan belum sempurna diperbaiki. Umumnya mereka menerima saran kami," tandas Ismu.
Jumlah angkutan umum di Kabupaten Magelang yang akan beroperasi melayani masyarakat selama Lebaran mendatang mencapai 1.657 unit baik armada umum berstatus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) maupun Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), termasuk angkutan pedesaan. (dem)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar