Magelang, CyberNews. Bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBSI) Kepunton Solo menimbulkan keprihatinan masyarakat Indonesia. Selain menewaskan pelaku, bom bunuh diri ini juga melukai puluhan orang.
Sebagai bentuk keprihatinan atas pengeboman tersebut, siswa dan guru SMP Negeri 3 Candimulyo, Kabupaten Magelang mengenakan pita hitam di lengan baju sebelah kiri. Mereka kemudian menggelar aksi keprihatinan di halaman sekolah.
Aksi ini dilakukan setelah pelaksanaan upacara bendera, Senin pagi kemarin. Dengan dipimpin salah satu guru, mereka mengecam pengeboman tersebut. Mereka kemudian mendoakan agar para korban luka segera sembuh dan bangsa Indonesia diberikan ketentraman dan keselamatan.
Guru SMPN 3 Candimulyo, A Taofik mengatakan, kegiatan ini untuk mengingatkan kepada para siswa bahwa dengan dalih apa pun semua agama tidak membenarkan aksi terorisme. Dia menegaskan, para siswa harus diberikan pemahaman sejak dini agar tidak mengikuti kegiatan terorisme.
Disebutkan bahwa dalam berbagai kasus pelaku teror justru masih merupakan anak usia sekolah. Hal ini membuktikan bahwa para gembong teroris mulai mengincar anak muda untuk menjalankan aksi-aksi terorisme.
"Dengan dalih apa pun kekerasan tidak dapat dibenarkan. Semua agama mengutuk tindakan terorisme, apalagi yang menjadi korban adalah masyarakat kecil. Kita harus memberikan pemahaman ini kepada anak-anak sekolah," kata dia.
Di Luar Akal Sehat
Menurut Taofik aksi terorisme merupakan tindakan yang tidak berperikemanusiaan. Teroris tidak menggunkan akal sehat. Mereka bahkan tidak memedulikan masyarakat kecil yang menjadi korban mereka. "Faktanya sebagian besar korban adalah bangsa kita sendiri," tegas dia.
Kesempatan ini sekaligus dijadikan media untuk menanamkan pendidikan budi pekerti oleh para guru kepada anak didik. Diharapkan hal ini akan memberikan dasar atau landasan moral bagi anak bahwa tindakan terorisme bertentangan dengan ajaran agama dan nilai-nilai kemanusiaan.
"Kami menentang tindakan terorisme. Mudah-mudahan peristiwa bom di Solo ini merupakan peristiwa terakhir terjadi di Indonesia. Jangan ada lagi bom bunuh diri karena hanya melukai sesama anak bangsa sendiri," kata siswa kelas IX SMPN 3 Candimulyo, Nazola Soares.
Dalam aksi ini, sejumlah siswa membawa poster dan gambar bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBSI) Kepunton Solo. Menurut Mabes Polri pelaku kemungkinan besar merupakan DPO teroris Cirebon bernama Ahmad Yosepa Hayat alias Hayat alias Ahmad Abu Daud alias Raharjo.
( MH Habib Shaleh / CN27 / JBSM )
Magelang Hari Ini : 28 September 2011
-Debit Lima Mata Air Menyusut
-Saluran Irigasi Dibuat Melintang di Kali Putih
-Ratusan Pelajar Menulis Puisi Perdamaian
-Santri Indigo Telkom-Republika Digelar di Ponpes Pabelan
-Prihatin Bom Solo, Siswa SMP Kenakan Pita Hitam
-Polisi Tangkap Penjual Miras Oplosan
-Bom Solo Hambat Promosi Pariwisata
-Gunung Merbabu Terbakar 300 Hektar, Jalur Pendakian Ditutup
Magelang Hari Ini : 28 September 2011
-Debit Lima Mata Air Menyusut
-Saluran Irigasi Dibuat Melintang di Kali Putih
-Ratusan Pelajar Menulis Puisi Perdamaian
-Santri Indigo Telkom-Republika Digelar di Ponpes Pabelan
-Prihatin Bom Solo, Siswa SMP Kenakan Pita Hitam
-Polisi Tangkap Penjual Miras Oplosan
-Bom Solo Hambat Promosi Pariwisata
-Gunung Merbabu Terbakar 300 Hektar, Jalur Pendakian Ditutup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar