Laporan Wartawan Tribun Jogja, M Nur Huda
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG -Menghadapi hujan yang mulai terjadi di beberapa kawasan lereng Gunung Merapi, para relawan yang biasa memantau aktifitas Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah bersiaga mengantisipasi kemungkinan bencana banjir lahar dingin. Puluhan relawan mulai beraktivitas.
Mereka antara lain berasal dari Kelompok Kompag Merapi. Komandan Kompag Merapi, Bejo SP, kepada Tribun Jogja mengatakan, walaupun pada puncak gunung api teraktif di Indonesia ini belum terjadi hujan, namun ia telah menerjunkan 90 anggota untuk bersiaga di sejumlah titik aliran sungai yang berhulu ke puncak Merapi.
"Musim hujan dengan intensitas sedang memang belum terjadi di puncak, tapi kami sudah terjunkan anggota ke beberapa titik sungai yang berhulu langsung ke puncak Merapi dan Merbabu. Kenapa juga di Merbabu? Karena ada beberapa aliran sungai yang berhulu di Merapi juga akan mendapat tambahan debit air dari gunung Merbabu, dan akan menyatu di Kali Pabelan," katanya, Kamis (20/10/2011).
Masyarakat yang tinggal maupun bekerja di bantaran sungai-sungai yang berpotensi menjadi jalur aliran lahar dingin, kini harus lebih meningkatkan kewaspadaan. "Namun tetap tidak perlu terlalu hawatir," tegas pemilik nama udara Mbah Mangku ini.
Hal serupa disampaikan petugas Pengamatan Kegunungapian Pos Ngepos di Kecamatan Srumbung, Purwono. Ia mengatakan, kewaspadaan itu dikarenakan dalam beberapa hari terakhir, di kawasan puncak Merapi telah beberapa kali terjadi gerimis. "Sejak kemarin itu sudah mulai terjadi hujan, untuk hari-hari sebelumnya juga terjadi. Namun intensitasnya masih di bawah sedang," jelas Purwono.
Camat Srumbung, Agus Purgunanto, saat ditanya perihal kesiapan warganya dalam menghadapi musim penghujan, mengaku sudah mensosialisakan kepada masyarakatnya terkait ancaman lahar dingin pada musim penghujan tahun ini. "Setiap ada pertemuan dengan Kepala Desa maupun masyarakat langsung, saya selalu berpesan agar ancaman lahar dingin selalau diperhatikan, bekerja silakan, tapi keselamatan jiwa adalah utama," tegasnya.
Magelang Hari Ini : 21 Oktober 2011
-Tak Ada Air, Lima Bulan Lahan Tidak Ditanami
-Relawan Merapi Siaga Hadapi Musim Hujan
-Musim Kemarau, Harga Beras di Temanggung naik
-Pembukaan Borobudur Diramaikan Festival Jazz
Camat Srumbung, Agus Purgunanto, saat ditanya perihal kesiapan warganya dalam menghadapi musim penghujan, mengaku sudah mensosialisakan kepada masyarakatnya terkait ancaman lahar dingin pada musim penghujan tahun ini. "Setiap ada pertemuan dengan Kepala Desa maupun masyarakat langsung, saya selalu berpesan agar ancaman lahar dingin selalau diperhatikan, bekerja silakan, tapi keselamatan jiwa adalah utama," tegasnya.
Magelang Hari Ini : 21 Oktober 2011
-Tak Ada Air, Lima Bulan Lahan Tidak Ditanami
-Relawan Merapi Siaga Hadapi Musim Hujan
-Musim Kemarau, Harga Beras di Temanggung naik
-Pembukaan Borobudur Diramaikan Festival Jazz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar