Warta Magelang : Tak Ada Air, Lima Bulan Lahan Tidak Ditanami

MAGELANG, KOMPAS.com - Sebagian lahan pertanian di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dalam lima bulan terakhir ini  tidak digarap petani dan dibiarkan kosong tanpa tanaman (bera), menyusul tidak adanya pasokan air selama musim kemarau.
"Sebelum turun hujan deras selama sekitar dua minggu, kami belum berani untuk menanam padi," ujar Sugeng, ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Deyangan Makmur, Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kamis (20/10/2011).
Luas sawah di Desa Deyangan yang dibiarkan bera dan tidak ditanami padi, mencapai 240,42 hektar. Produktivitas tanaman padi berkisar 56 kuintal per hektar.
Dengan kondisi ini, Sugeng mengatakan, 345 petani anggota Gapoktan Deyangan Makmur yang areal sawahnya dibiarkan bera, terpaksa mencari pekerjaan lain untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Karena sawahnya tidak dapat mendatangkan hasil, maka banyak petani beralih profesi menjadi tukang kayu, dan buruh bangunan," ujarnya.
Makhi, petani lainnya, juga mengeluhkan hal serupa. Kemarau panjang yang terjadi kali ini, akhirnya juga menyebabkan banyak petani kehabisan stok beras.
Kepala Seksi Operasi Pemeliharaan Dinas Pekerjaan Umum, Energi, dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Magelang, Subardono, mengatakan, debit ait mengalir di 912 daerah irigasi di daerahnya telah menyusut 60-70 persen dari kondisi normal. Dengan kondisi ini, petani diminta untuk menahan diri dan tidak memulai kegiatan bercocok tanam. 

Magelang Hari Ini : 21 Oktober 2011
-Tak Ada Air, Lima Bulan Lahan Tidak Ditanami
-Relawan Merapi Siaga Hadapi Musim Hujan
-Musim Kemarau, Harga Beras di Temanggung naik
-Pembukaan Borobudur Diramaikan Festival Jazz