Temanggung, Suara Merdeka.com. Kabar adaya sekawanan binatang seperti kera dan kijang yang diberitakan heri Sabtu 926/11) kedapatan melakukan aktivitas turun dari puncak Guung Sindoro, menyusul terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik gunung, dengan seringnya terjadi gempa tektonik ringan, teryata itu tidak benar.
"Kabar adanya binatang yang turun dari puncak gunung itu hanya isu. Saya mendapat info dari teman camat di Bansari dimana di sana terdapat pos pengamatan gunung berapi, tidak ada tanda-tanda peningkatan," kata Adi S, Camat Parakan saat dihubungi Suara Merdeka.com via telepon.
Masih menurut Adi, "Juga tidak benar munculnya aktivitas kegempaan, kalau mungkin itu ada di wilayah Wonosobo, saya tidak tahu,"
Dihubungi secara terpisah, Camat Bansari, Singgih HP, juga mengatakan, aktivitas vulkanik Gunung Sidoro yanhg memiliki ketinggian 3.153 mdpl (meter dari permukaan laut), yang sebelumnya dikabarkan meninggi, sejak hari Selasa (29/11) memang dinyatakan normal kembali.
Pos pantauan gunung berapi di Desa Gentingsari, Kecamatan Bansari pun mencatat seismograf yang tetap normal, meski pada awal bulan november lalu memang sempat menunjukkan grafik meninggi. Kalau mungkin terjadi sedikit gejolak, menurut Singgih HP itu mungkin terdapat di lereng gunung Sindoro sebelah barat persisnya di Kecajajar Kejajar, Kabupaten Wonosono.
Sampai saat ini warga di beberapa kematan di wilayah Kabupaten Temanggung, yakni Kecamatan Bansari, Parakan, dan Kledung dilaporkan sdalam kondisi tenang. Namun pihak kecamatan terus selalu berkoordinasi, agar jika terjadi sesuatu, bisa cepat melakukan upaya penanganan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar