Magelang - Hujan deras yang mengguyur kawasan puncak Merapi mengakibatkan banjir lahar dingin terjadi di hampir seluruh alur sungai yang ada di lereng Merapi. Sebanyak empat truk penambang pasir hanyut terseret sejauh kurang lebih lima kilometer akibat diterjang banjir.
Akibatnya, empat truk yang terdiri dari dua truk dari Kota Semarang dan dua truk penambang pasir lokal (Magelang) kondisinya memprihatinkan. Hanya tinggal sasis dan kepala truk yang tersisa.
Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir lahar dingin yang terjadi. Namun, arus lalu lintas di Jalan Raya Magelang-Yogya sempat ditutup selama kurang lebih 45 menit karena banjir hampir meluap di badan jalan raya.
Dari pantauan detikcom Senin (28/11/2011) hujan yang terjadi dikawasan puncak mulai terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Akibatnya sebanyak 12 alur sungai, baik di sebelah selatan maupun di sebelah barat lereng Merapi mengalami banjir lahar dingin.
Ke- 12 alur sungai itu diantaranya; di sebelah selatan adalah Kali Woro, Kali Gendol, Kali Opak, Kali Kuning dan di sebelah barat yaitu Kali Krasak, Kali Lamat, Kali Putih, Kali Pabelan, Kali Senowo, Kali Trising dan Kali Apu.
Sebanyak empat truk juga ikut hanyut karena sebelumnya para penambang sudah berkali-kali ditegur oleh beberapa relawan dan warga namun tidak dihiraukan.
Kecepatan banjir yang di atas rata-rata membuat para penambang kalang kabut dan langsung berlarian meninggalkan truknya. Saat ini, truk yang terseret sejauh lima kilometer itu dalam kondisi mengenaskan.
"Tinggal sasis dan kepala truk dan kini sudah berada di sekitar Desa Sirahan," jelas Yanto, salah seorang warga sekitar Kali Putih.
Sekitar pukul 16.40 WIB intensitas banjir di Kali Putih mengalami kenaikan. Banjir datang dengan ketinggian 1,5 meter dan lebar 15 meter mengakibatkan arus banjir hampir meluber ke badan jalan di Jalan Raya Magelang-Yogyakarta.
Akibatnya, belasan relawan dan warga langsung menutup Jalan Raya Magelang-Yogyakarta untuk mengantisipasi meluapnya material lahar dingin ke jalan raya.
"Kami tutup sekitar pukul 16.40 WIB kemudian dibuka sekitar pukul 17.15 WIB setelah banjir mereda," jelas Hengky.
Selain sempat menutup jalan raya, tanggul sepanjang kurang lebih tujuh meter dan tinggi lima meter yang ada di sekitar Kali Putih ikut ambrol akibat terjangan banjir lahar dingin yang membawa banyak material berupa batu dan pasir.
Usai dibuka arus lalu lintas di Jalan Raya Magelang-Yogyakarta, tepatnya di Km 23 sedikit tersendat. Namun, setelah satu unit mobil patroli pengawal dan satu mobil siaga Shabara Polres Magelang diturunkan arus lalu lintas berangsur lancar.
Sampai berita ini diturunkan, hujan gerimis masih terjadi di sekitar kawasan lereng Gunung Merapi maupun di sekitar Kali Putih. Tidak ada korban jiwa dalam banjir lahar dingin yang terjadi.
Sampai malam ini, sebanyak empat truk yang terseret oleh banjir lahar dingin Merapi belum juga bisa dievakuasi. Sebab, selain kondisi gelap alur sungainya, banjir yang kini terjadi masih dalam intensitas di atas sedang.
Sumber : DetikNews (anw/anw)
Magelang Hari Ini : 30 Nopember 2011
-Pengelolaan Borobudur Dibahas Ulang
-"Suran tutup ngisor" ungkapan syukur petani Merapi
-Melepas Gundah di Tepi Senowo
-Takut Lahar Dingin, Warga Bongkar Rumah
-58 Rumah di Magelang Terancam Diterjang Lahar
-Empat Truk Terseret Banjir Lahar Dingin Kali Putih
Akibatnya, empat truk yang terdiri dari dua truk dari Kota Semarang dan dua truk penambang pasir lokal (Magelang) kondisinya memprihatinkan. Hanya tinggal sasis dan kepala truk yang tersisa.
Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir lahar dingin yang terjadi. Namun, arus lalu lintas di Jalan Raya Magelang-Yogya sempat ditutup selama kurang lebih 45 menit karena banjir hampir meluap di badan jalan raya.
Dari pantauan detikcom Senin (28/11/2011) hujan yang terjadi dikawasan puncak mulai terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Akibatnya sebanyak 12 alur sungai, baik di sebelah selatan maupun di sebelah barat lereng Merapi mengalami banjir lahar dingin.
Ke- 12 alur sungai itu diantaranya; di sebelah selatan adalah Kali Woro, Kali Gendol, Kali Opak, Kali Kuning dan di sebelah barat yaitu Kali Krasak, Kali Lamat, Kali Putih, Kali Pabelan, Kali Senowo, Kali Trising dan Kali Apu.
Sebanyak empat truk juga ikut hanyut karena sebelumnya para penambang sudah berkali-kali ditegur oleh beberapa relawan dan warga namun tidak dihiraukan.
Kecepatan banjir yang di atas rata-rata membuat para penambang kalang kabut dan langsung berlarian meninggalkan truknya. Saat ini, truk yang terseret sejauh lima kilometer itu dalam kondisi mengenaskan.
"Tinggal sasis dan kepala truk dan kini sudah berada di sekitar Desa Sirahan," jelas Yanto, salah seorang warga sekitar Kali Putih.
Sekitar pukul 16.40 WIB intensitas banjir di Kali Putih mengalami kenaikan. Banjir datang dengan ketinggian 1,5 meter dan lebar 15 meter mengakibatkan arus banjir hampir meluber ke badan jalan di Jalan Raya Magelang-Yogyakarta.
Akibatnya, belasan relawan dan warga langsung menutup Jalan Raya Magelang-Yogyakarta untuk mengantisipasi meluapnya material lahar dingin ke jalan raya.
"Kami tutup sekitar pukul 16.40 WIB kemudian dibuka sekitar pukul 17.15 WIB setelah banjir mereda," jelas Hengky.
Selain sempat menutup jalan raya, tanggul sepanjang kurang lebih tujuh meter dan tinggi lima meter yang ada di sekitar Kali Putih ikut ambrol akibat terjangan banjir lahar dingin yang membawa banyak material berupa batu dan pasir.
Usai dibuka arus lalu lintas di Jalan Raya Magelang-Yogyakarta, tepatnya di Km 23 sedikit tersendat. Namun, setelah satu unit mobil patroli pengawal dan satu mobil siaga Shabara Polres Magelang diturunkan arus lalu lintas berangsur lancar.
Sampai berita ini diturunkan, hujan gerimis masih terjadi di sekitar kawasan lereng Gunung Merapi maupun di sekitar Kali Putih. Tidak ada korban jiwa dalam banjir lahar dingin yang terjadi.
Sampai malam ini, sebanyak empat truk yang terseret oleh banjir lahar dingin Merapi belum juga bisa dievakuasi. Sebab, selain kondisi gelap alur sungainya, banjir yang kini terjadi masih dalam intensitas di atas sedang.
Sumber : DetikNews (anw/anw)
Magelang Hari Ini : 30 Nopember 2011
-Pengelolaan Borobudur Dibahas Ulang
-"Suran tutup ngisor" ungkapan syukur petani Merapi
-Melepas Gundah di Tepi Senowo
-Takut Lahar Dingin, Warga Bongkar Rumah
-58 Rumah di Magelang Terancam Diterjang Lahar
-Empat Truk Terseret Banjir Lahar Dingin Kali Putih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar