Temanggung, CyberNews. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) akan membangun gudang pengepakan produk hortikultura, untuk menampung hasil panenan dari 9 kabupaten. Lokasi yang dipilih untuk proyek ini adalah Sub Terminal Agribisnis Soropadan di Temanggung.
"Pembangunan akan dimulai tahun depan, speknya kami sesuaikan standar teknis dan sertifikasi. Selain memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, produk yang ditampung nantinya juga untuk ekspor," kata Kepala Dinas Pertanian Jateng, Aris Budiono, Jumat (11/11).
Gudang pengepakan ini merupakan lanjutan dari sentra hortikultura yang telah dikembangkan di 9 kabupaten. Yakni Sragen, Karanganyar, Boyolali, Temanggung, Magelang, Wonosobo, Pemalang, Tegal dan Banjarnegara. Dalam waktu dekat, sentra sayur dan buah juga akan dibangun di Kebumen.
Untuk mengetahui seberapa jauh kesiapan petani menghadapi permintaan ekspor, pihaknya telah melakukan survei dan inventarisasi terhadap seluruh sentra hortikultura yang ada di Jateng. "Kami juga sudah memberikan pelatihan terkait budidaya dan bisnis kepada petani," ujarnya.
Dia mengatakan, sampai saat ini nilai ekspor komoditi buah dan sayur, masih jauh dari angka permintaan. Bahkan di tingkat nasional, nilainya baru sekitar 6 persen. Jumlah itu masih jauh dari target 15 persen, yang dicanangkan Presiden untuk pasokan ekspor Singapura.
Jateng merupakan salah satu provinsi yang ditarget untuk memenuhi permintaan pasar di sana. Provinsi lainnya adalah Sumatera Utara, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan. "Target ini baru untuk Singapura, itu pun kita belum bisa memenuhi seluruhnya. Kebutuhan ekspor masih besar, ini bisa menjadi peluang bagi petani Indonesia," tandasnya.
Menurut Aris, sejauh ini perkembangan nilai ekspor hortikultura cukup baik, dan peluang pasarnya makin luas. Dicontohkan, sejak awal ekspor pada 2009, nilai ekspor komoditi salak saat ini sudah mencapai 44 ton untuk Singapura, dan 440 ton dikirim ke China.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar