PURWOREJO, suaramerdeka.com - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Purworejo sepanjang Selasa (29/11) sore memicu terjadi bencana alam. Wilayah perbukitan di dua kecamatan sekaligus, yaitu Loano dan Bener diterjang tanah longsor. Akibat kejadian ini, sejumlah rumah rusak, serta akses jalan utama yang menghubungan antardesa dan kecamatan terputus. Meski tidak ada korban jiwa, tapi kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Di wilayah Kecamatan Loano, longsor menerjang Desa Ngargosari. Sedikitnya ada dua titik longsoran dari tebing setinggi 5 meter yang menutup akses jalan. Lokasinya berada di Dusun Klangon.
Selain itu, longsor juga menimpa rumah Sudirman (45), Nasrudin (50), Kodir (50), dan Suparman (50). Kepala Desa Ngargosari, Kismantoro menyebutkan, kerusakan rumah akibat terjangan tanah longsor itu bervariasi mulai rusak ringan, berat, dan juga rusak total.
Kepala Dusun Klangon, Musnandar menyebutkan, kerugian material dari kerusakan rumah itu bervariasi antara Rp 2 juta hingga Rp 4 juta. "Kami masih terus mendata dan segera kami laporkan ke Kantor Kesbangpolinmas supaya para korban bisa mendapatkan bantuan," katanya.
Sementara itu, aparat TNI dari Kodim dan Koramil bergerak cepat. Puluhan angota TNI diterjunkan ke lokasi untuk kerja bakti bersama warga membersihkan material longsoran. Terutama yang menimpa rumah warga. Kegiatan tanggap darurat hari pertama difokuskan untuk membersihkan pohon-pohon yang tumbang terbawa tanah longsor.
Pembersihan dilakukan dengan cara manual, yaitu menggunakan gergaji, cangkul, dan sabit. Sedangkan akses jalan yang tertutup tanah longsor belum bisa dibuka. Komandan Kodim (Dandim) 0708/Purworejo, Letkol Inf Ade Adrian yang memantau kegiatan itu mengatakan, pembukaan akses jalan harus menggunakan alat berat supaya lebih cepat.
"Jalan yang tertutup itu akses utama yang menghubungkan antarwilayah. Jadi posisinya sangat strategis dan harus segera dibuka. Kalau dengan cara manual, terlalu lama. Idealnya supaya cepat perlu menerjunkan alat berat," katanya.
Dandim menegaskan, pihaknya selalu siap jika dimintai bantuan untuk kegiatan tanggap darurat penanggulangan bencana alam. Melalui Babinsa, Kodim terus memantau wilayah, terutama yang memiliki kerawanan tinggi diterjang bencana alam di musim hujan.
Kecamatan Bener
Sementara itu, longsor di wilayah Kecamatan Bener menerjang tiga desa, meliputi Desa Kalitapas, Kaliwader, dan Benowo. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, tapi kerugian juga ditaksir mencapai jutaan. ”Hanya ada satu rumah penduduk yang kondisinya sangat mengkhawatirkan, bahkan sebagian sudah terkena longsoran,” kata Camat Bener Makin Mubazir SSos.
Rumah warga yang kondisinya sangat menghawatirkan itu menurut Makin Mubazir, milik Slamet (40), warga Kalitapas yang sebagian bangunan dapurnya sudah terkena longsoran. Juga sebuah rumah kandang kambing etawa mengalami kerusakan akibat tanah longsor ini.
”Kami minta penghuni rumah waspada kalau sewaktu-waktu terjadi bencana susulan, karena di dekat rumahnya terdapat tebing,” jelasnya seraya menambahkan, kambing etawa berhasil diselamatkan.
Di desa ini lanjut Makin Mubazir, terdapat sekitar sembilan titik tanah longsor, yang sebagian besar menutup jalan desa. ”Jalur utama desa itu yang menghubungkan dengan ibu kota Kecamatan Bener dan Loano juga tertutup material longsoran, dan sekarang langsung dilakukan kerja bakti,” jelasnya.
Kondisi yang sama juga terjadi Desa Kaliwader dan Benowo yang terdapat beberapa titik tanah longsor yang juga menutup jalan-jalan desa. ”Volume longsoran tidak terlalu berat, namun karena berada di sejumlah titik, sehingga membutuhkan waktu untuk membuka akses jalan itu,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar