Jakarta -
Dua oknum anggota TNI-AD yang bertugas di Koramil Ngombol 15/ Kodim
0708 Purworejo, Jawa Tengah diduga berkelahi akibat salah paham.
Malangnya, perkelahian itu menyebabkan Sersan Mayor (Serma), Bambang
Joko Sampurno (43), meninggal dunia seketika dengan luka sebanyak 16
tusukan.
Tidak
ada kejelasan apa penyebab dan motif yang memicu perselisihan dua
anggota Koramil ini. Namun, sejumlah sumber di Kodim 0708 Purworejo,
Jateng menyatakan keduanya ribut akibat urusan utang-piutang. Kasus ini
sendiri sedang diselidiki oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) Kodam
IV Diponegoro, Jateng.
Pasi
Intel Kodim 0708 Purworejo, Kapten Ilham Faisal, saat dikonfirmasi
membenarkan. Namun dia enggan menjelaskan secara rinci penyebab tewasnya
Serma Bambang yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan di selokan dekat
sebuah warung kosong bertenda biru di Desa Kedondong, Kecamatan
Ngombol, milik seorang warga bernama Ifan.
Sampai
saat ini siapa pelaku yang menyebabkan Serma Bambang tewas masih dalam
penyelidikan pihaknya. Saat dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan
perawatan medis, tidak ada keterangan pasti, apa yang menyebabkan korban
meninggal dunia. Termasuk informasi adanya luka tusuk.
"Tahunya
dari warga, terus dibawa ke rumah sakit. Sampai saat ini masih dalam
proses penyelidikan," ujar Ilham Faisal, Kamis (22/12/2011).
Berdasarkan
informasi yang dihimpun detikcom, korban Serma Bambang berboncengan
sepeda motor dengan rekan kerjanya, yang juga sama-sama anggota TNI.
Mereka datang dari arah barat.
Tidak
berapa lama, warga melihat Bambang adu mulut dengan rekan kerjanya
tersebut. Warga lalu dikejutkan dengan teriakan dan suara gaduh
perkelahian mereka berdua yang masih menggunakan seragam dinas TNI-AD.
Bahkan
terdengar juga teriakan Serma Bambang meminta tolong kepada warga yang
berada di depan warung kosong milik Ifan. Namun tidak ada yang berani
menolong.
Setelah
perkelahian selesai, Bambang sudah ditemukan warga jatuh di selokan
sekitar warung. Bambang mengalami luka tusuk pada wajah, leher dan
dadanya.
"Saya
panik, tidak berani menolong, apalagi terlihat pelaku kalap dan emosi
dengan membawa sangkurnya. Keduanya memakai seragam loreng," tegas salah
seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Warga
kemudian membawa Bambang ke Puskesmas Ngombol. Namun karena terlampau
parah, Bambang dirujuk ke RSUD Saras Husada Purworejo.
Dokter
Jaga RSUD Saras Husada, Doni Prihantoro, mengatakan saat masuk di UGD,
korban dalam kondisi kritis akibat luka tusukan yang parah.
"Setelah
sempat mendapatkan perawatan pertama, nyawa korban tidak tertolong.
Soal apa penyebabnya saya tidak punya kewenangan memberikan keterangan.
Hasil Visum nanti kita berikan ke penyidik, kita tidak bisa memberikan
keterangan," kilah Prihantoro.
Seorang
penjaga mayat rumah sakit ini menyebutkan, di jenazah Bambang, ada 16
tusukan pada bagian wajah, leher dan dadanya pada mayat korban.
"Ada
sebanyak kurang lebih 16 tusukan. Di leher dua, wajah dua dan lainya di
dada dan ada yang di tangan juga," ujar orang tersebut.
Kapolres
Purworejo, AKBP Priyo Waseso, yang dikonfirmasi wartawan, menyatakan
kasus ini sudah di luar kewenangan polisi. Priyo menegaskan, perkara ini
sudah ditangani oleh Denpom Kodam IV Diponegoro di Semarang.
"Itu sudah ditangani Denpom, kita tidak menanganinya," tegas Priyo.
Usai
dilakukan otopsi oleh pihak RSUD Saras Husada Purworejo jenasah korban
kemudian dikirim ke rumah dukanya di Banguntapan, Bantul, Yogyakarta
untuk dimakamkan.
(mok/lia)
Mau uang gratis ? Klik Disini !
Baca juga :
-2 Oknum TNI Berkelahi, Serma Bambang Tewas dengan 16 Tusukan
-Wabah Malaria Semakin Meluas
-PB Garuda Jaya Pertahankan Gelar Juara Umum
-Raskin Ketigabelas Segera Didistribusikan-2 Oknum TNI Berkelahi, Serma Bambang Tewas dengan 16 Tusukan
-Wabah Malaria Semakin Meluas
-PB Garuda Jaya Pertahankan Gelar Juara Umum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar