KEBUMEN, suaramerdeka.com – Ratusan hektare area persawahan di Desa Mengkowo, Kecamatan/Kabupaten Kebumen, Minggu (25/12), terendam banjir menyusul hujan deras yang mengguyur daerah tersebut.
Akibat banjir tersebut, tanaman padi yang berumur seminggu itu terancam mati. Jika air tidak segera surut, dipastikan tanaman padi akan mati karena akarnya membusuk.
Salah seorang petani di kawasan tersebut, Sukiman (54), mengaku pasrah dengan kondisi itu. "Jelas kami merugi. Tapi bagaimana lagi," katanya.
Pendamping Pemasaran Program Penataan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas (PPLPBK) Desa Mengkowo, Sri Handayani mengatakan, ratusan petani terancam gagal panen. Alternatif lain untuk menyelamatkan adalah dengan penanaman ulang meskipun belum tentu hasilnya. "Jika demikian, petani harus mengeluarkan modal labih banyak," ujarnya.
Dia mengatakan, para petani membutuhkan bantuan dari pemerintah. Pasalnya, mayoritas petani di kawasan itu merupakan petani penggarap yang tidak memiliki lahan sendiri. Mereka rata-rata menyewa sawah bengkok dengan sewa Rp 1,2 juta per tahun.
"Jika gagal panen, bukan saja petani yang menderita tetapi termasuk keluarganya," imbuhnya.
Mau uang gratis ? Klik Disini !
Baca berita lain :
-Ratusan Hektare Sawah Terendam Banjir
-Rakit Tenggelam, Delapan Petani Selamat Satu Hilang
-410 Personel Amankan 71 Gereja di Kebumen
-Rakit Tenggelam, Delapan Petani Selamat Satu Hilang
-410 Personel Amankan 71 Gereja di Kebumen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar