inilah.com/Agus Priatna |
INILAH.COM, Jakarta - Korban kekerasan di Mesuji, Lampung dan Sumatra Selatan, dilarang memberikan keterangan kepada wartawan.
Hal ini terjadi saat beberapa korban dan koordinator Korban Saurip Kadi sedang menghadiri acara di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Senin (19/12/2011). Pada saat itu Saurip bersama beberapa korban menggelar koprensi pers di tempat tersebut.
Dalam keterangan pers tersebut tidak ada data-data terbaru mengenai kasus pembantaian di Kecamatan Mesuji Lampung. Namun Saurip Kadi selaku koordinator korban menyatakan jika dirinya memiliki data dan gambar lengkap tentang tragedi tersebut.
"Orang yang mengambil gambar sudah diamankan, silahkan kalau mau dicari gambarnya pasti tidak akan ketemu, kecuali kalau diperiksa di rumah saya," ujar Saurip di kantor PP Muhammadiya, Menteng, Senin (19/12/2011).
Selama memberikan keterangan pers tersebut, Saurip Kadi hanya meminta kepada pemerintah dalam hal ini Presiden Susulo Bambang Yudhoyono untuk turun langsung menyelesaikan kasus di Mesuji ini. Bahkan Saufip menilai jika tim yang dibentuk pemerintah yang beranggotakan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana tidak akan efektif untuk menyelesaiakn kasus tersebut.
Usia menggelar koprensi pers itu beberapa wartawan langsung menyerbu salah satu korban dari tragedi Mesuji yang bernama Wayan sukadana. Awalnya Wayan menjeritakan beberapa kejadian yang terjadi di Mesuji.
"Saya pada waktu kejadian pada waktu penembakan tahun 2010 tanggal 5 November ditangkap kejadian tanggal 6," katanya.
Mau uang gratis ? Klik Disini !
Wayan juga mengatakan, dalam kejadian tersebut, kakaknya bernama Made Aste menjadi korban hingga akhirnya tewas, karena luka tembakan di pantatnya yang menembus.
Namun ketika ingin menjelaskan beberapa kejadian lainnya sambil menceritakan kronologi peristiwa tersebut, tiba-tiba seorang pria yang menggunakan kemeja hitam bertuliskan KPPA 66 di dada kanannya langusung menarik Wayan dari kerumunan wartawan.
Tarikan pria berkumis itu dihadang oleh beberapa wartawan yang sedang mewawancarai Wayan. Namun dengan nada lantang dan menarik Wayan, pria itu berkata jika Wayan sudah harus pergi lagi.
"Kalau memang rajin, tanya sana anggota DPR, jangan tanya ke dia (Wayan)," ucap pria tak di kenal itu dengan lantang.
Setelah itu, Wayan dibawa keluar dengan rombongan korban lainnya. Tak ada yang mengetahui siapa pria tersebut, namun sejak awal pria itu sudah akrba dan datang bersama Saurip Kadi. [lal]
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar