MAGELANG – Jawa Tengah dinilai belum mampu menjadi tujuan pariwisata yang menarik, baik untuk wisatawan nusantara maupun mancanegara, untuk itu diperlukan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan (RIPK) provinsi ini. Komisi B DPRD Jateng Jumat (13/1) ke Kabupaten Magelang, mencari masukan terkait inisiasi rancangan peraturan daerah tersebut.
Rombongan dipimpin H Yahya Haryoko SPd, Sekretaris Komisi BDPRD Jateng, disambut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Dian Setia Dharma di Hotel Manohara Borobudur.
Raperda itu mengenai destinasi wisata. Agar sukses, dalam raperda harus disusun destinasi yang tepat dan menarik supaya pariwisata di Jateng menjadi lebih berkembang.
Yahya menilai, masa tinggal wisatawan yang berkunjung ke Borobudur sangat singkat. Bahkan Candi Borobudur tidak terhubung dengan objek wisata sekitarnya, missal Air Terjun Sekar Langit atau Pemandian Air Hangat Candi Umbul Grabag.
"Hal itu disebabkan, multiplayer efeknya sangat rendah," katanya.
Menurut Dian Setia Dharma, beberapa destinasi sudah diadakan pembenahan-pembenahan, termasuk sarana dan prasarana.
Untuk Candi Borobodur, upaya dari TWCB menumbuhkembangkan homestay yang ada di desa wisata serta adanya paket wisata.
Direktur Operasional, PT TWCBPRB, Linus Jonan, mengatakan, wisatawan asing yang datang ke Candi Borobudur sekitar 90 persen banyak berasal dari Bali melalui pintu masuk Yogyakarta. Karena Borobudur menjaid pilihan kedua setelah Bali.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar