MAGELANG – Sepanjang tahun 2011, industri karoseri di wilayah Magelang dan DI Yogyakarta belum menunjukkan perkembangan positif. Industri yang pernah jaya itu hanya berkutat pada reparasi (*body repair*), pembuatan mobil khusus, dan pesanan mobil-mobil tertentu.
Hal itu diungkapkan Ketua Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) Koordinator Wilayah Magelang-DIY, Agus Setyo (43) saat ditemui di kantornya, Rabu (4/1). Ia menilai, karoseri masih kalah saing dengan mobil-mobil produksi pabrikan yang lebih modern. “Ibaratnya, kita hanya bertahan saja di tengah gempuran mobil pabrikan terutama mobil pribadi. Yang bisa kita lakukan adalah menerima *body repair*, membuat mobil khusus, dan pesanan mobil tertentu,” ujarnya.
Bos Karoseri Mageda itu menjelaskan, ada 25 anggota Askarindo yang mayoritas hanya menggarap *body repair*. Beberapa memproduksi mobil, terutama mobil khusus seperti ambulan, damkar, delivery van, mobil lab, mobile service, dan mobil berjenis micro bus. “Kapasitas produksi berbeda-beda, ada yang hanya mampu membuat 4 unit per bulan, 12 unit, ada juga yang lebih. Di tempat saya sendiri, hanya membuat 5 unit per bulan,” ungkapnya.
Namun demikian, lanjut Agus mulai tahun 2012 ini ada angin segar bagi usaha karoseri. Pasalnya, sejumlah anggota Askarindo akan mendapatkan proyek pembuatan mobil angkutan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Tengah. “Di awal tahun ini kita digandeng Disperindag Jateng untuk membuat mobil jenis *passanger* (penumpang) sekaligus aktivitas niaga bernama Angkudes. Mobil ini akan digunakan di desa-desa. Proyek ini melibatkan juga perusahaan otomotif VIAR dan UNNES,” jelasnya.
Sedikit gambaran, mobil ini bermesin 250 cc, bahan bakar bensin, model seperti jeep yang beratap terbuka, dan dapat dinaiki 2-4 orang. Protipe mobil ini baru akan dibuat Februari 2012 mendatang dengan memproduksi 10 unit sekaligus. “Produksi sebanyak itu akan kita bagi ke beberapa anggota Askarindo. Biaya produksi sekitar Rp 20 juta per unit. Harga jual berkisar Rp 30 juta. Kami menargetkan, bulan April prototipe mobil ini jadi dan akan dipamerkan,” terangnya.
Dengan adanya proyek ini, Agus dan juga para pengusaha keroseri lainnya optimis industri karoseri kembali bangkit. Jangan sampai kalah dengan Solo yang sekarang sedang membanggakan Mobil Esemka Rajawali yang pengembangannya sangat didukung Pemkot Solo. “Secara langsung proyek ini menggairahkan kembali usaha keroseri. Koperasi pun akan bergerak karena ada pemasukan dan uang dapat berputar,” harapnya.
Sumber : Suara Merdeka
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar