Jakarta -Markas Besar Kepolisian belum menentukan waktu pelaksanaan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengusut pelaku yang meletakkan parang di tangan Made Aste, korban tewas bentrok di Register 45, Mesuji, Lampung.
Polri akan mengkonfirmasi masalah tersebut terlebih dahulu dengan Kepolisian Daerah Lampung. “Jadi para penyidik akan melakukan cross check dulu dengan Polda Lampung,” kata juru bicara Markas Besar Kepolisian Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution saat dihubungi Tempo, Ahad 22 Januari 2012.
Mabes Polri pada dasarnya terbuka terhadap masukan dari pihak eksternal. Namun pihaknya akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Polda Lampung sebelum mengambil langkah-langkah yang dilakukan untuk pengusutan lebih lanjut, termasuk dalam melakukan olah TKP untuk mengidentifikasi siapa yang telah meletakkan parang di dekat jasad Made Aste. “Penentuan waktu belum dapat dipastikan,” ujar Saud.
Sejauh ini Polri berkeras Made Aste tewas karena ditembak Bripda Setiawan. Menurut versi Polri, Bripda Setiawan sendiri menembak Made karena Made berupaya membacok AKBP Priyo saat bentrok terjadi.
Terkait dengan dugaan rekayasa dalam kematian Made Aste, Polri menyatakan jika rekayasa benar terjadi, hal itu akan terungkap dalam proses pengadilan Bripda Setiawan selaku penembak Made Aste. “Rekayasa akan mentah di pengadilan,” ujar Saud.
Polri juga memastikan akan memeriksa seluruh aparat kepolisian dan anggota masyarakat yang mengetahui insiden penembakan Made.
Made Aste tewas dalam bentrok yang terjadi di Register 45, Mesuji, Lampung, area perkebunan sawit yang dikelola oleh PT Silva Inhutani.
Berdasarkan rekaman video yang dimiliki Tim Gabungan Pencari Fakta Mesuji, terlihat semula di tangan Made Aste tidak terdapat parang. Beberapa saat kemudian, dalam kerumunan aparat dan warga, tangan kanan Made seolah-olah memegang parang. Dalam video terekam seorang petugas membetulkan posisi parang di tangan Made yang sempat lepas.
Komisi Hak Asasi Manusia dan Tim Gabungan Pencari Fakta terus menelusuri kemungkinan adanya rekayasa atas kematian Made. Sejumlah saksi dari pihak keluarga korban menyebutkan ketika Made terlibat bentrok ia tidak membawa senjata tajam.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar