Mataram - Massa yang membakar kantor Bupati Bima diduga terprovokasi oleh preman sehingga menyebabkan kemarahan. “Ada provokasi preman yang membuat kesal warga,’’ kata anggota Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi, Delian Lubis, Kamis, 26 Januari 2012.
Menurut Delian, aksi yang dipimpin oleh Mulyadi dari Lambu ini tidak punya target melakukan pembakaran. Dia menolak aksi massa itu sebagai tindakan anarkis.
Seperti diberitakan sebelumnya, kantor Bupati Bima dibakar dalam aksi yang melibatkan ribuan warga asal Kecamatan Lambu, Kecamatan Sape, Kecamatan Wera, dan Kecamatan Langgudu Kamis siang. Mereka bergerak menjelang pukul 12.00 WIT. Massa juga membebaskan 47 orang warga yang ditahan di lembaga pemasyarakatan.
Aksi mereka tidak memperoleh halangan berarti dari polisi yang tidak dipersenjatai. Polisi hanya menonton massa merusak pagar kantor Bupati Bima dan melakukan pembakaran. "Mereka juga manusia. Menghadapi warga yang beringas mau apa. Perintah dari pusat tidak boleh pegang senjata,’’ ujar Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Bima Aris Gunawan kepada Tempo. Selain itu, penghuni asrama polisi juga mengungsi.
Seorang karyawan Pemerintah Kabupaten Bima menyebutkan semua bagian kantor Bupati, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Pelayanan Terpadu, dan Komisi Pemilihan Umum hangus terbakar.
Aris Gunawan pun pasrah terhadap aksi massa tersebut. “Ya, begitu. Habis total kantor Bupati,’’ ujarnya. Saat dimintai konfirmasi, Aris sedang di bandara setelah bertemu tujuh orang anggota Komisi II DPR RI yang dipimpin oleh Nanang Samodra dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat. Pertemuan dilakukan di bandara untuk menghindari ancaman terhadap anggota Komisi II DPR RI yang tiba pukul 12.00 WIT dan segera kembali ke Jakarta begitu pertemuan selesai.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar