MAGELANG-Kawasan Shoping Centre Jalan Sudirman menjadi sasaran petugas Satpol PP dan Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) dalam penertiban kemarin. Penertiban PKL ang berjualan di depan Ruko PJKA tersebut terkait dengan penataan kawasan tersebut untuk pusat kuliner malam hari mulai Januari 2012.
Sasarannya, pedagang korban kebakaran Pasar Rejowinangun yang masih berjualan di kawasan tersebut. ”Mereka kami minta untuk pindah ke pasar penampungan, karena kawasan ini nantinya akan ditata mulai awal tahun ini,” kata Kepala DPP Isa Ashari melalui Kabid Pemberdayaan dan Penataan Pedagang, Al Idris, kemarin
Kawasan yang berada di depan Pasar Rejowinangun yang terbakar tersebut selama ini terlihat semrawut. Ini dikarenakan banyaknya pedagang yang tidak masuk kategori PKL yang notabene merupakan korban kebakaran Pasar Rejowinangun berjualan disana. Bahkan seperti pedagang bunga atau tanaman hias, berjualan di tempat itu secara 24 jam. ”Sore hari mereka harus membawa pulang dagangan mereka. Karena malam hari gantian dengan PKL yang menjual aneka kuliner,” paparnya
Al Idris menjelaskan nantinya kawasan sepanjang 500 meter tetap bisa tetap untuk berjualan. Hanya saja, agar tidak terkesan semrawut, pihaknya akan melakukan penataan mulai awal tahun 2012 nanti. Untuk PKL, bisa berjualan pada siang hari.
Namun mereka harus mematuhi persyaratan seperti harus menggunakan tempat yang mudah dipindah-pindahkan. ”Kalau berjualan pakai gerobak atau etalase tetap harus pakai roda. Sehingga mudah dipindah,” tuturnya.
Rencananya PKL yang menjual aneka kuliner yang akan dipindah di kawasan tersebut adalah mereka yang selama ini berjualan di komplek ruko milik PJKA. ”Ada 17 PKL di komplek (PJKA) tersebut, nantinya semua akan dipindah kesini. Nantinya akan ada sekitar 20 PKL yang berjualan aneka makanan pada malam hari,” jelasnya
Salah seorang pedagang gerabah yang berjualan disana, Karsini mengatakan, dirinya memilih berjualan di Jalan Sudirman karena selama berjualan di pasar penampungan sepi. ”Kalau disana sepi mas. Akhirnya memilih jualan disini," katanya sambil membereskan dagangannya.
Walaupun terpaksa, saat diminta untuk pindah ke pasar penampungan dirinya pun hanya bisa patuh. Hanya saja dia berharap agar pasar segera dibangun agar nantinya bisa berjualan di Pasar Rejowinangun. ”Kalau bisa jangan lama-lama berjualan di pasar penampungan. Pasar segera dibangun agar kami bisa berjualan disana,” harapnya.(dem/han)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar