---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
WONOSOBO - Sejumlah korban banjir bandang di dusun Sidorejo, Desa Tieng masih was-was dan terkatung-katung nasibnya. Para korban mengaku belum bisa berpikir bagaimana caranya membangun rumahnya lagi. Pasalnya biaya kos bantuan dari pemerintah daerah akan berakhir pada bulan Maret mendatang.
Salah seorang korban, Febi (35), mengatakan bahwa pemerintah telah menyediakan rumah kontrakan selama tiga bulan. Rumah kontrakan tersebut tersebar di sekitar Desa Tieng hingga wilayah Desa Serang Kecamatan Kejajar. Namun dia belum tahu harus bagaimana nanti setelah tiga bulan. "Nanti kalau kontrakan sudah habis kami belum tahu akan tinggal di mana," kata ibu dua anak ini.
Dia bersama puluhan pengungsi lainnya, merasakan hidup tidak di rumahnya sendiri sehingga tidak betah berlama-lama. Dia mengaku lebih nyaman hidup di kampung halamannya dibanding di rumah kontrakan. "Saya sudah tidak punya apa-apa. Tanah dan rumah ikut terbawa banjir," katanya.
Kondisi di Desa Tieng sendiri telah aman, meskipun para korban belum bisa sepenuhnya melupakan kejadian yang menimpa mereka pada Desember silam yang merenggut nyawa 11 warga. Mereka pun harus kembali hidup dari nol lagi memulai kehidupannya di rumah kontrakan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar