---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Segera Hadir
jaringan sosial baru launching 9 April 2012, segera gabung sebagai
prioritas member, gratis, bahkan anda akan dibayar. Kesempatan terbatas
s/d saat launcing Gabung sekarang sebagai prioritas member. Jangan sampai terlewat belum tentu ada peluang lagi yang seperti ini. Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PURWOREJO - Paguyuban Pedagang Pasar (Papas) Baledono menilai kebijakan Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Pariwisata (Dishubkominpar) mengubah jalur Kopada merupakan bentuk pelanggaran kesepakatan antara para pedagang dengan Pemkab Purworejo saat pasar induk terbesar Purworejo itu dibangun.
"Dulu ada kesepakatan kalau angkutan tetap harus lewat depan pasar, termasuk yang dari arah utara. Itu disetujui baru pasar lanjut dibangun," tegas Ketua Papas Baledono H Sumedi. Sejarah pembangunan Pasar Baledono, kata dia, didasari dengan kesepakatan antara pedagang yang diwakili Papas dengan instansi terkait.
Seperti diberitakan, polemik perubahan jalur angkutan Kopada dari arah utara dan tidak melalui depan pasar baledono terus berlanjut. Paguyuban Pedagang Pasar (Papas) Baledono bahkan kian serius dengan rencananya boikot pembayaran retribusi pasar.
Menurut Sumedi, kebijakan perubahan jalur itu berarti pemkab telah melanggar sendiri kesepakatan yang telah dibangun bersama. Karena itu pedagang bersikap keras menolak membayar retribusi sebagai konsekuensi kebijakan tersebut.
Keluhan pedagang, menurut dia, kini bahkan semakin meluas. "Keluhan pedagang ini bukan sekadar menyikapi kebijakan pengalihan jalur Kopada saja, tapi juga sebagai bentuk protes terhadap pelayanan yang diberikan pemkab," tandasnya.
Jika dulu pedagang berani membeli kios maupun los, sambungnya, pedagang juga rutin dan wajib membayar retribusi. Apalagi kewajiban pemkab untuk memperbaiki kerusakan di beberapa bagian pasar ternyata juga tidak dilaksanakan.
"Atap bocor dibiarkan, cat sudah kusam juga tidak diperbaiki. Jadi pantas saja kalau pedagang kini merasa hanya dijadikan sapi perah saja," cetusnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
- Pengalaman : Saya terbebas dari hutang dan bahkan kaya setelah mengerjakan amalan ini Klik Disini !
- Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar