---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jakarta - PSSI kembali mengingatkan KONI, induk cabang olah raga nasional, untuk tidak ikut campur dalam urusan internal PSSI karena PSSI memiliki yurisdiksi yang istimewa.
PSSI menerima tekanan dari berbagai pihak setelah hasil buruk timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2014 melawan Bahrain, kalah 10-0. Ini adalah kekalahan terburuk sepanjang sejarah.
Selain itu, konflik di tubuh sepak bola nasional juga semakin meruncing sejak terpilihnya pengurus baru Juli lalu. Kompetisi sepak bola nasional resmi terpecah, antara Liga Primer Indonesia Premier (IPL), yang diakui PSSI dan kompetisi lama, Liga Super Indonesia (ISL), yang dibekukan secara sepihak oleh pengurus baru.
PSSI secara terang-terangan menantang KONI, setelah KONI mengancam akan mengambil alih PSSI jika kedua pihak yang berseteru tidak bisa berdamai. KONI sudah beberapa kali mengundang ketua umum PSSI Djohar Arifin Husin untuk hadir dalam upaya rekonsiliasi, namun ketua umum tidak pernah muncul.
Tidak hanya ketua umum, PSSI juga tidak mengirimkan pengurus eksekutifnya. Mereka hanya mengirim perwakilan yang terdiri dari pegawai-pegawai PSSI. Kini, saat KONI memberikan ultimatum, PSSI justru melawan balik.
“Dalam statuta FIFA sudah dijelaskan, bahwa PSSI tidak bisa dicampuri oleh siapapun, bahkan pemerintah sekalipun. Kami menghimbau pada pemerintah (KONI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga) untuk memperhatikan yurisdiksi,” ujar anggota Komite Eksekutif PSSI, Bob Hippy, dalam jumpa pers di kantor PSSI, Jumat (16/3/12).
“Dulu, Ibu Rita (Subowo, mantan ketua umum KONI), tidak melakukan apapun saat kongres sebelumnya dan itu kami acungi jempol. Saya harap KONI sekarang juga melakukan hal yang sama,” lanjutnya.
Meski belum mengeluarkan pernyataan resmi, KONI dan Menpora sebagai representasi pemerintah dikabarkan tidak datang dalam Kongres Tahunan PSSI, yang akan digelar Minggu (18/3/12) di Palangkaraya.
“KONI mau datang atau tidak, tetap saja kami organisasi yang sah,” pungkasnya.
Di lain pihak, 2/3 anggota PSSI yang sudah mencabut pengakuannya terhadap pengurus PSSI saat ini menggelar Kongres Luar Biasa dengan agenda pemilihan pengurus baru, yang diorganisir lewat badan bentukan mereka, Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI). KLB digelar di Jakarta, bertepatan dengan Kongres Tahunan PSSI.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-PSSI Serang Balik KONI
-PSIM Juara Paruh Musim Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia
-450 Klub Siap Hadiri KLB KPSI
-KONI Segera Ambil Alih PSSI
-Maung Bandung Persembahkan Kado Kemenangan
-Pelita Jaya kalahkan Persela 1-0
-9 Keputusan KONI Terkait Kisruh PSSI
-PSSI Buka Pintu Akui Kompetisi Liga Super Indonesia
-Polemik Sepak Bola, Menpora Tunggu Sikap FIFA
-PSSI Serang Balik KONI
-PSIM Juara Paruh Musim Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia
-450 Klub Siap Hadiri KLB KPSI
-KONI Segera Ambil Alih PSSI
-Maung Bandung Persembahkan Kado Kemenangan
-Pelita Jaya kalahkan Persela 1-0
-9 Keputusan KONI Terkait Kisruh PSSI
-PSSI Buka Pintu Akui Kompetisi Liga Super Indonesia
-Polemik Sepak Bola, Menpora Tunggu Sikap FIFA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar