Kabar Temanggung : Harga Tembakau Srintil Rp 425 Ribu Per Kilogram

Laporan Reporter Tribun Jogja,  M Nur Huda

TRIBUNJOGJA.COM, TEMANGGUNG -  Memasuki akhir musim panen tembakau di Kabupaten Temanggung, yang diperkirakan berakhir Oktober sekarang, harga tembakau srintil atau grade G mencapai Rp 425 ribu per kilogram. Tembakau srintil mempunyai aroma khas, beraroma buah salak, dan bentuknya menggumpal.

"Aroma khas dan cita rasa yang berbeda itulah yang membuat tembakau asal Temanggung ini memiliki nilai tawar tinggi," kata Subakir, petani tembakau di Dusun Lamuk, Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Temanggung, Senin (24/10).

Menurutnya, produksi tembakau khas Temanggung ini memang tidak banyak, dan hanya dihasilkan dari wilayah tertentu saja. Salah satunya, dari Legoksari.

Subakir mengatakan, hasil panen tembakau Srintil tahun ini bagus, namun tidak mampu mencapai grade H. Hal itu disebabkan faktor cuaca yang cenderung banyak angin kencang dan sering terjadi mendung.

"Karena pengaruh angin yang terlalu kencang dan cuaca yang sering mendung akhir-akhir ini, maka kualitas tembakau srintil tidak bisa maksimal. Rata-rata hanya sampai grade G, tidak sampai H," ujarnya.

Grade merupakan tingkatan daun pada batang tembakau. Grade G berarti tingkatan daun yang ke-tujuh dari bawah; grade H berarti tingkatan daun ke-delapan dari bawah; demikian seterusnya.

Di desa Subakir terdapat sekitar 400 hektare lahan tanaman tembakau. Dari lahan seluas itu, biasanya mampu menghasilkan sekitar 300 keranjang tembakau. Per keranjang rata-rata terisi 40 kilogram tembakau.

Hingga masa akhir panen bulan ini belum semua tembakau srintil terjual. Kebanyakan masih disimpan para pedagang, menunggu munculnya aroma srintil untuk menjaga kekhasannya. "Nanti kalau aromanya sudah muncul semua, baru dijual,"kata Subakir.

Pengaruh cuaca, katanya, juga menyebabkan produktivitas tanaman tembakau menurun, yaitu hanya sekitar tujuh kuintal per hektare. Padahal pada musim panen tahun 2009 mencapai delapan kuintal per hektare. 

Diwawancara terpisah, Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung, Rumantyo, mengatakan tahun ini panen tembakau mengalami penngkatan dua kali lpat dibanding tahun 2010. Namun, tembakau srintil hanya muncul di daerah tertentu, semisal  Desa Tlilir dan Legoksari, di Kecamatan Tlogomulyo.

Selain itu, permintaan pabrik untuk tembakau srintil tidak banyak. Karena, biasanya hanya dimanfaatkan untuk mempengaruhi aroma tembakau lainnya saat disimpan di gudang.  (*) 

Temanggung Hari Ini : 25 Oktober 2011
-Minibus Tabrak Sepeda Motor, Satu Tewas
-SMS Penipuan Dijerat Penjara
-Aniaya Seorang Wanita, PNS Inspektorat Disidang
-Sebagian Petani di Temanggung Mulai Tanam Padi
-Harga Tembakau Srintil Rp 425 Ribu Per Kilogram