Magelang, CyberNews. Keberhasilan bangsa Indonesia dalam melakukan konservasi dan merawat Candi Borobudur di Kabupaten Magelang ingin dicontoh oleh Palestina. Negara Arab yang baru saja diterima sebagai anggota UNESCO ini mengirim lima warga terbaiknya untuk belajar.
Selama di Magelang, mereka akan belajar tentang regulasi, dokumentasi, konservasi, dan siaga bencana cagar budaya di Balai Konservasi Peninggalan Borobudur (BKPB). Materi yang akan mereka terima berupa teori di kelas, laboratorium, observasi lapangan, dan diskusi.
Kegiatan dalam rangka tukar pengalaman ini dimulai tanggal 14 Nopember dan akan berlangsung hingga 3 Desember mendatang. Ada lima warga Palestina yang mengikuti kegiatan tersebut. Mereka berasal dari Kementrian Pariwisata, Konservasi Ibrani dan Betlehem Pemerintahan Palestina.
Secara simbolis, lima warga Palestina tersebut diserahkan oleh Duta Besar (Dubes) Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi kepada Sekjend Sejarah dan Purbakala Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ngurah Arjana di auditorium BKPB, baru-baru ini.
Menurut Dubes Palestina Fariz Mehdawi, negaranya mengalami penjajahan selama ribuan tahun. Paska perang Arab, Palestina menjadi jajahan negara Zionis Israel. Akibatnya, Palestina kehilangan kekayaan sejarah dan peradaban kuno. "Kami kehilangan identitas diri, nama baik, dan kebudayaan. Semuanya hancur akibat penjajahan," kata dia.
Meski demikian, Fariz menegaskan bahwa negaranya memiliki kemauan kuat untuk kembali bangkit dan menjadi negara yang maju. Untuk mengembalikan kejayaan tersebut, Palestina ingin belajar dari keberhasilan bangsa Indonesia.
Dikatakan, bahwa antara Palestina dan Indonesia memiliki sejumlah kesamaan di antaranya pernah menjadi korban penjajahan bangsa asing. Indonesia pernah dijajah selama 350 tahun oleh Belanda dan Inggris. "Indonesia akhirnya bisa bangkit dan menemukan jatidiri serta kebudayaannya lagi. Kami yakin Palestina juga akan bisa,” ujar dia.
Menurut Plt Kasubdit 2 Dirjend Asia Pasifik dan Afrika, Kementrian Luar Negeri RI, Pangeran Ibrani Situmorang kegiatan ini merupakan ide dan gagasan Pemerintah RI untuk memperingati Konferensi Asia-Afrika. "Ternyata hanya Palestina negara di dunia yang belum memperoleh kemerdekaan," kata dia.
Situmorang mengatakan, Pemerintah Indonesia pada tahun 2008 telah memutuskan menjadi tuan rumah dalam pertemuan New Asia-Afrika Strategy Partnership for Palestine. Pelatihan kepurbakalaan ini diharapkan akan bisa bermanfaat dalam rekostruksi negara Palestina merdeka.
“Kalau kita ingin membantu Palestina merdeka, kita juga harus membantu menyiapkan aparatur negaranya. Kita tidak hanya membantu rekonstruksi fisik semata, namun peningkatan kualitas SDM juga perlu disiapkan,” katanya.
( MH Habib Shaleh / CN27 / JBSM )
Magelang Hari Ini : 17 Nopember 2011
-Walah... Seorang Nenek Disekap Perampok
-Pelajar SMP Temukan Orang Gantung Diri
-UNESCO Tegur Indonesia Terkait Pembangunan Hotel di Borobudur
-Palestina Belajar Konservasi Purbakala ke Borobudur
-KPM Jembatani Kemitraan Hotel dan UMK
-PENONTON BERKURANG, MAGELANG THEATER AKHIRNYA TUTUP
-500 Pohon Bambu Ditanam di Lereng Merapi
Magelang Hari Ini : 17 Nopember 2011
-Walah... Seorang Nenek Disekap Perampok
-Pelajar SMP Temukan Orang Gantung Diri
-UNESCO Tegur Indonesia Terkait Pembangunan Hotel di Borobudur
-Palestina Belajar Konservasi Purbakala ke Borobudur
-KPM Jembatani Kemitraan Hotel dan UMK
-PENONTON BERKURANG, MAGELANG THEATER AKHIRNYA TUTUP
-500 Pohon Bambu Ditanam di Lereng Merapi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar