ANTARA/Anis Efizudin/pj |
Sebelumnya upaya penggalian atau ekskavasi terhadap situs perkampungan Jaman Mataram Kuno (Hindu) tersebut pernah dilakukan pada tahun 2010. Namun setelah itu terhenti cukup lama.
"Rencananya akhir November ini Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah akan melanjutkan ekskavasi situs Liyangan yang pernah dilakukan pada 2010," terang Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, Kabupaten Temanggung, Subekti Prijono, Minggu (13/11).
Bekti menambahkan, untuk menyelamatkan situs Liyangan Pemkab Temanggung masih berupaya membebaskan tanah seluas 8.000 meter persegi di lokasi temuan situs Liyangan.
Sebelumnya, bagian Pokja Publikasi BP3 Jateng, Wahyu Kristanto, menyampaikan, ekskavasi lanjutan akan dilakukan pada akhir November 2011 dan pada 2012 mendatang. Penggalian kali ini difokuskan untuk mencari batas-batas situs di lokasi penambangan pasir guna penyelamatan situs.
Situs ini ditemukan oleh para penambang pasir di lokasi galian c di Dusun Liyangan, Desa Purbasari, Kecamatan Ngadirejo pada akhir 2008 silam. Ketika itu yang ditemukan berupa lingga, yoni, jalan setapak, dan benteng dengan dinding berwarna merah. Temuan berlanjut padi jaman purba dan bangunan dari kayu yang telah menjadi arang. Para ahli purbakala menengarai temuan tersebut merupakan situs perkampungan kuno Jaman Mataran Hindu.
"Upaya pembebasan tanah masih terus kami lakukan. Soalnya warga pemilik tanan menginginkan harga tinggi, padahal kondisi tanah telah rusak akibat penambangan liar. Jika dituruti harga tersebut bisa memboroskan keuangan daerah. Jadi masih dalam proses negosiasi," ujar Bupati Temanggung Hasyim Affandi. (TS/OL-2)
Temanggung Hari Ini : 15 Nopember 2011
-Penyelamatan Situs Liyangan Berlanjut
-Infeksi Menular Seksual Meningkat
-Polisi Tangkap 6 Pejudi
-Panen Tembakau Pengaruhi Pajak Kendaraan
-18 Ribu Lahan Kritis Akan Direboisasi
-Mawar Diperkosa Empat Pemuda
-Bolos, 26 Pelajar Digaruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar