Magelang, CyberNews. Pasca lahir lahar musim hujan lalu, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) sebagai penangungjawab 12 sungai berhulu di Gunung Merapi membangun puluhan ribu bronjong batu. Bronjong ini dipasang di berbagai titik sungai yang rawan terjangan lahar.
Di alur Kali Putih, bronjong di antaranya dibangun di kawasan Jurang Jero, jembatan Ngepos, Jumoyo, Nabin (Gulon), Seloboro, sampai Dusun Gebayan, Desa Sirahan. Untuk Kali Senowo dipasang di sekitar jembatan Talun, jembatan Pabelan hingga Desa Sudimoro, Muntilan.
Sayangnya, kualitas bronjong ini tidak sekuat bronjong serupa yang dibangun pada periode tahun 1970 hingga 1980-an. Banyak bronjong yang baru selesai dipasang ternyata sudah hancur dalam sekali terjangan lahar.
"Bronjong hanyut seperti kertas. Padahal kemarin baru banjir pertama. Sekali terjang langsung terseret aliran lahar. Daya tahan bronjong tak sebanding kekuatan banjir lahar," kata relawan pemantau lahar di Pos Jurang Jero Andi JJ.
Pos Jurang Jero ini merupakan pos pemantau lahar tertinggi di alur Kali Putih. Andi mengaku sempat tak bisa pulang karena sebagian limpasan lahar Kali Putih sudah melewati tanggul pemisah dan masuk alur Kali Blongkeng. Menurut Andi keberadaan tanggul ini sangat penting dalam mengamankan Kali Blongkeng. Jika lahar sampai masuk alur Kali Blongkeng maka perkampungan di sepanjang alur sungai yang membelah Kota Muntilan itu akan terancam. "Fungsi tanggul pemisah itu sangat penting. Sayangnya bronjong yang dibangun tak sekuat dulu," keluh dia.
Disebutkan bahwa bronjong lama di sekitar jembatan Ngepos Srumbung dan sepanjang alur Kali Krasak justru masih kokoh berdiri. Padahal bronjong tersebut sudah berusia puluhan tahun karena dibangun usai banjir lahar tahun 1970-an.
Keluhan serupa disampaikan Kepala Desa Jumoyo, Kecamatan Salam Sungkono. Ia menilai ada penurunan kualitas bronjong yang digunakan BBWSSO tahun ini. Sungkono berharap kualitas bronjong ditingkatkan agar kuat menahan terjangan banjir lahar.
( MH Habib Shaleh / CN34 / JBSM )
Magelang Hari Ini : 14 Nopember 2011
-SerahTerima Program Rehabilitasi Pasca Erupsi Gunung Merapi
-Relawan Pertanyakan Kualitas Bronjong
-7.000 Meter Tanah Desa Disiapkan untuk Korban Lahar Dingin
-Tim SAR Bantu Warga Perbaiki Rumah
-Jembatan Kulonprogo-Magelang Retak
Magelang Hari Ini : 14 Nopember 2011
-SerahTerima Program Rehabilitasi Pasca Erupsi Gunung Merapi
-Relawan Pertanyakan Kualitas Bronjong
-7.000 Meter Tanah Desa Disiapkan untuk Korban Lahar Dingin
-Tim SAR Bantu Warga Perbaiki Rumah
-Jembatan Kulonprogo-Magelang Retak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar