PENGGUNAAN diksi penting menjadi perhatian para orang tua saat memberikan nasihat kepada anak-anak agar efektif untuk mendukung perkembangan kedewasaan mereka.
"Masalah pilihan kata harus hati-hati. Gunakan pilihan kata yang sungguh-sungguh bisa dipahami anak," ujar psikolog Rumah Sakit Jiwa Prof Dr Soeroyo Kota Magelang, Arum Widinugraheni saat berbicara pada seminar orang tua dan wali murid bertajuk "Pendampinan Anak yang Efektif dan Edukatir" di SDK Santa Maria Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (17/12).
Ia mengemukakan tentang masih sering para orang tua menggunakan kata jangan untuk melarang anak agar tidak melakukan sesuatu yang kemungkinan membahayakan atau bernilai dan berdampak buruk terhadap mereka. Namun, pilihan kata jangan bukan berarti tidak boleh digunakan kalangan orang tua saat memberi nasihat kepada anak-anaknya.
"Yang ingin kita katakan dan sampaikan itu tentang apa. Jangan nakal atau tidak boleh nakal. Sebagian besar ditangkap oleh anak untuk nakal, tetapi beda dengan misalnya gunakan kalimat harap tenang," tuturnya.
Ia menjelaskan, penggunaan kata jangan untuk melarang anak agar tidak nakal, menjadi kalimat jangan nakal. Artinya konsep yang ditawarkan orang tua kepada anak adalah soal nakal. "Pesan itu menjadi kurang efektif karena justru akan mendorong anak untuk melakukan kenakalan," katanya.
Mau uang gratis ? Klik Disini !
Contoh lainnya, penggunaan kalimat "Jangan lupa tasmu" atau "Jangan lupa bukumu" yang cenderung menjadikan anak berpikir tentang lupa. "Yang ingin kita lakukan untuk anak itu apa? Jangan lupa atau Nak ingat tasmu, nak ingat bukumu," paparnya.
Ia juga mengemukakan pentingnya orang tua menyadari intonasi saat memberikan nasihat kepada anak-anaknya, sehingga mereka bisa membedakan antara orang tua yang sedang marah atau bersikap tegas.
Ia menjelaskan, sikap marah antara lain ditandai dengan kata-kata yang banyak dan nada tinggi. Sedangkan tegas antara lain melalui penggunaan kata yang singkat dengan nada turun disertai dengan sikap orang tua menghampiri anak.
Selain itu, posisi orang tua ketika memberi nasihat kepada anak-anaknya harus berhadapan dan tinggi badan sama dengan mereka. "Posisinya berhadapan dan sama tinggi, sehingga anak mempunyai keyakinan diri dan semangat untuk memperbaiki diri," katanya.(Ant/BEY)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar