MAGELANG, suaramerdeka.com – Menurunnya daya beli masyarakat sejak awal bulan lalu, mendorong harga kedelai di pasaran Kota Magelang turun. Padahal, selama bulan November lalu harga sudah turun dari bulan sebelumnya.
Wijono Handoko (66), pedagang kedelai grosiran mengatakan, selama satu bulan November lalu harga kedelai masih di angka Rp 5.500 per kilogram. Sebelumnya, harga kedelai sempat tinggi di harga Rp 5.700 per kilogram.
“Kemudian masuk bulan Desember harga kedelai lebih murah lagi menjadi Rp 5.400 per kilogram atau turun Rp 100 per kilogram. Bahkan, saya dengar ada yang menjual lebih murah lagi, yakni Rp 5.100 per kilogram,” ujarnya di kiosnya “Bejo” Jl Sriwijaya, Minggu (18/12).
Ia menuturkan, tidak diketahui secara pasti penyebab turunnya harga kacang yang menjadi bahan utama pembuatan tahu, tempe, dan susu kedelai itu. Namun, ia menilai penurunan harga ini karena daya beli masyarakat yang merosot setelah masuk di bulan Sura.
“Permintaan sekarang lebih sedikit dibanding bulan lalu banyak hajatan digelar. Sementara saat ini sudah sepi kembali, sehingga penjualan menurun. Selain itu, kemungkinan juga kerena dipengaruhi pasar global mengingat kedelai ini merupakan komoditas impor dari Amerika,” katanya.
Mau uang gratis ? Klik Disini !
Karena permintaan tengah turun, kata Wijono penjualan setiap hari hanya berkisar 1 ton baik grosir maupaun eceran (ritel). Sebelumnya, penjualan bisa 1,5-2 ton kedelai per hari. “Menjelang momen Natal dan Tahun Baru juga belum ada dampaknya bagi bisnis kami. Mudah-mudahan mendekati hari H nanti, ada kenaikan meski sedikit,” imbuhnya.
Penurunan harga kedelai diakui juga Goenisah (71), pedagang kedelai grosiran di belakang eks pasar Rejowinangun. Ia mengaku, sejak awal Desember harga kedelai kembali turun setelah di bulan lalu juga turun. “Sekarang, saya jual kedelai Rp 5.100 per kilogram. Turunnya cukup banyak karena sebelumnya dijual dengan harga Rp 5.400-Rp 5.500 per kilogram,” akunya.
Ia mengemukakan, pihaknya tidak tahu persis kenapa kedelai turun harga. Mungkin karena nilai tukar dolarnya yang turun atau pergolakan pasar global. Tapi yang jelas, katanya daya beli pasar sekarang sedang melorot dibanding bulan-bulan sebelumnya.
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar