Jakarta - Ratusan relawan dari berbagai elemen organisasi relawan banjir lahar dingin Merapi di Magelang, Jateng diasuransikan secara swadaya. Langkah ini ini dilakukan mengingat resiko yang dihadapi selama kegiatan pemantauan & memberikan informasi bila banjir lahar dingin menerjang.
Sedikitnya sebanyak 200 relawan dari 18 elemen organisasi relawan yang mendapatkan asuransi mandiri yang dihimpun secara swadaya oleh PC GP Anshor Magelang, Komuntitas Pemantau Alur Sungai (Kompas) Gunugpring Magelang dan Perkumpuluan Kepala Desa se-Kabupaten Magelang.
Ke-18 elemen organisasi relawan itu diantaranya; Densus 99 Banser, Kompag Merapi Srumbung, Linang Sayang Comunication, Gulon Radio Rescue(GRC), Sigap Merapi Ngluwar, Peduli Merapi Srumbung, Kompas Gunungpring.
Kemudian Jogja Elektronik (JME), Komunitas Sirahan bangkit(KSB), Posko Pasturan Muntilan, CBDRM Magelang, Pasak merapi Srumbung, Guruh merapi Dukun, CBP IPNU Magelang, BPRB Jumoyo, Kokam Magelang dan 4 Sekawan Boyolali.
Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua PC Anshor Kabupaten Magelang, Chabibullah Sabtu(17/12/2011) disela-sela acara pemberian asuransi kepada relawan di Lapangan Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Magelang, Jateng.
Selain memantau dan menginformasikan bila terjadi banjir lahar dingin, ratusan relawan itu juga melakukan upaya proses evakuasi warga jika banjir lahar dingin menerjang dan mengancam rumah serta infrastruktur berupa jembatan, DAM Sabho dan lainya.
“Kerja mereka kerja sosial namun resiko mereka juga sangat tinggi sehingga kita memberikan apresiasi kepada mereka dalam bentuk asuransi secara mandiri dan swadaya. Dana asuransi ini didapatkan dari beberapa donatur dari berbagai elemen. Seperti perkumpulan kepala desa, DPRD Kabupaten Magelang dan beberapa perusahaan seperti BP Migas dan PT. Medco,” tegas Chabibullah.
Setiap relawan jika mengalami kecelakaan selama melakukan pemantauan di 12 alur sungai lereng Merapi dan masuk rumah sakit akan mendapatkan bantuan biaya pengobatan sebesar Rp.3 juta.
Mau uang gratis ? Klik Disini !
“Untuk yang meninggal dunia saat terjadinya kecelakaan saat melakukan pemantauan akan diberikan santunan keluarganya sebesar Rp. 30 juta,” tutur Chabibullah.
Untuk menghindari adanya kecemburuan sosial antar relawan setiap organisasi atau kelompok relawan memberikan rekomendasi kepada inisiator asuransi. Sehingga penilaian relawan yang layak untuk diberi asuransi bisa dinilai secara objektif dan dapat dipertanggungjawabkan kinerjanya selama memantau banjir lahar dingin.
“Kami berharap akan ada lagi lembaga maupun organisasi dan perusahan yang bisa mengapresiasi langkah untuk memberikan kepedulian terhadap relawan yang kerja siang malam dan tak kenal kondisi baik hujan maupun panas,” ungkap Chabibullah.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Magelang Mudjadin Putu Murja menyatakan sebagai bentuk wujud apresiasi lembaga legeslatif Magelang terhadap relawan maka memberikan sumbangan seperempat dari 200 relawan yang ada.
“Ini bentuk dan wujud kepedulian kami terhadap relawan. Mau tidak mau keberadaan mereka sangat membantu ribuan warga yang ada di bantaran kali-kali yang berhulu di lereng Merapi. Semoga mereka mendapatkan “makom”-nya (pahala). Layaknya Sunan Kalijogo yang mendapatkan makomnya setelah menjaga sungai menjaga sungai bertapa selama bertahun-tahun di sungai,” ungkap Mudjadin.
Acara pemberian penghargaan berupa asuransi itu dimeriahkan dengan hiburan iringan musik Bugie & BQ Band Yogyakarta. Walaupun hujan deras mengguyur Lapangan Gungpring, Kecamatan Muntilan, magelang acara berjalan khidmat.
Secara simbolis ratusan relawan yang diwakili dari 18 orang relawan menerima piagam penghargaan menandai bahwa ratusan relawan itu telah diasuransikan dengan menyalakan lampu senter dalam satu titik.
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar