 |
| Posko Mer-C di Mesuji, Lampung (Mer-C) |
VIVAnews - Tim relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia mengirimkan relawan tim kesehatan ke Mesuji, Provinsi Lampung. Tim yang terdiri dari 4 relawan itu, yakni, 1 orang dokter, 1 sarjana kedokteran, 1 bagian logistik dan 1 sopir.
Ketua Presidium MER-C, Jose Rizal Jurnalis, dalam rilis yang diterima VIVAnews.com, Jumat 30 Desember 2011, mengatakan, tim MER-C telah tiba di pengungsian Posko Tugu Roda Mesuji, Selasa 27 Desember 2011.
Menurut Jose Rizal, informasi yang didapat oleh Tim, kamp pengungsian Tugu Roda sudah ada sejak satu bulan yang lalu. Jumlah warga yang mengungsi diperkirakan sebanyak 3.000 orang, dengan 100 diantaranya adalah balita.
"Mereka terdiri dari berbagai agama, yaitu Islam, Kristen dan Hindu, namun kini tidak lagi mempunyai tempat peribadatan karena semua sudah rata dengan tanah," kata Jose Rizal.
Tempat tinggal mereka pun adalah tenda-tenda terpal yang merupakan hasil swadaya warga sendiri. Ironisnya, kata Jose Rizal, meskipun posisi pengungsian Tugu Roda sebenarnya berada dekat dengan jalan besar lintas Sumatera ke arah Palembang, namun ternyata banyak masyarakat yang tidak mengetahui adanya pengungsian tersebut.
"Menurut pengakuan warga, selama satu bulan ini juga belum pernah ada pelayanan kesehatan yang masuk ke daerah mereka. Jika ada warga yang ingin memeriksakan kesehatannya, maka mereka harus berjalan sejauh 3 km untuk mencapai Puskesmas terdekat," tuturnya.
Mendapat banyak informasi tersebut, tim MER-C langsung membuka pelayanan pengobatan di salah satu tenda. "Penyakit yang banyak diderita warga adalah hipertensi, sistem pernafasan serta penyakit kulit," katanya.
Karena tidak ditemukan kasus emergency di sini, maka keesokan harinya tim memutuskan untuk menyusuri wilayah lainnya dengan didampingi oleh relawan dari Front Pembela Islam (FPI).
Hingga hari Kamis 29 Desember 2011, tim telah mengunjungi dan melakukan pengobatan Tunggal Jaya, Pelita Jaya 1, Pelita Jaya 2, dan Talang Gunung. Talang Gunung yang merupakan wilayah yang paling terisolir yang didiami oleh penduduk asli akhirnya berhasil dikunjungi oleh Tim MER-C pada hari itu juga.
"Total warga yang mendapat pelayanan medis dari Tim MER-C selama 3 hari itu berjumlah 450 orang," ujarnya. Usai memberi pengobatan, tim MER-C kembali ke Posko Utama di Tugu Roda.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar