TEMANGGUNG--MICOM: 114
kepala keluarga (KK) dari total 184 KK di lokasi rawan bencana longsor
Dusun Blawong Wetan, Desa Muncar, Kecamatan Gemawang, Kabupaten
Temanggung, Jawa Tengah meminta direlokasi.
"Ratusan KK tersebut bahkan telah membuat pernyataan resmi, ditandatangani, dan bermaterai bahwa mereka ingin direlokasi karena takut berada di daerah rawan bencana longsor," terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung, Agus Widodo, Selasa (13/12).
Dusun Blawong Wetan terletak persis di bawah tebing setinggi sekitar 50 meter, berbatasan dengan Kabupaten Kendal. Pada 2009 dan 2010, Badan Geologi menyatakan daerah itu tidak layak huni karena struktur tanahnya labil, sehingga merekomendasikan untuk direlokasi.
Semula Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat mengupayakan lahan milik Perum Perhutani untuk tempat relokasi 184 kk penghuni desa itu. Namun tidak diperbolehkan.
Karena itu, relokasi akan dialihkan ke tanah bengkok desa seluas 1,6 ha, yang berjarak sekitar 5-6 km dari lokasi semula. Lokasi tersebut dinilai lebih aman.
"Untuk anggarannya baru kami usulkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) karena merupakan tanggap darurat bencana longsor sebesar Rp25 juta per KK," jelasnya.
(TS/OL-04)
"Ratusan KK tersebut bahkan telah membuat pernyataan resmi, ditandatangani, dan bermaterai bahwa mereka ingin direlokasi karena takut berada di daerah rawan bencana longsor," terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung, Agus Widodo, Selasa (13/12).
Dusun Blawong Wetan terletak persis di bawah tebing setinggi sekitar 50 meter, berbatasan dengan Kabupaten Kendal. Pada 2009 dan 2010, Badan Geologi menyatakan daerah itu tidak layak huni karena struktur tanahnya labil, sehingga merekomendasikan untuk direlokasi.
Semula Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat mengupayakan lahan milik Perum Perhutani untuk tempat relokasi 184 kk penghuni desa itu. Namun tidak diperbolehkan.
Karena itu, relokasi akan dialihkan ke tanah bengkok desa seluas 1,6 ha, yang berjarak sekitar 5-6 km dari lokasi semula. Lokasi tersebut dinilai lebih aman.
"Untuk anggarannya baru kami usulkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) karena merupakan tanggap darurat bencana longsor sebesar Rp25 juta per KK," jelasnya.
(TS/OL-04)
Tekait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar