MAGELANG, KOMPAS.com- Pedagang dan pembeli beras di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, juga meminta pemerintah segera melakukan operasi pasar (OP) beras. Selain karena tren harga beras yang terus cenderung naik, mereka khawatir, kenaikan harga beras yang tidak terkendali akan terus memicu kenaikan harga bahan pokok lainnya.
Alim, salah seorang pedagang di Pasar Payaman, Kecamatan Secang, mengatakan, saat ini kenaikan harga beras juga telah membuat harga bahan pokok lain juga naik, secara signifikan. "Jika tidak ada pengendalian harga seperti dengan cara OP, lama kelamaan harga bahan pokok makin tidak terjangkau, dan kami pun makin kesulitan menetapkan harga," ujarnya, Minggu (15/1/2012).
Seiring banyaknya harga bahan pokok yang naik, menurut dia, pemerintah sepantasnya melakukan OP untuk semua jenis bahan pokok.
Dalam seminggu terakhir, harga minyak goreng curah yang sebelumnya hanya Rp 9.000 per kilogram (kg), saat ini naik menjadi Rp 10.500. Harga gula yang sebelumnya Rp 9.100 per kg, sekarang naik menjadi Rp 9.500-Rp 9.600, dan harga telur naik dari Rp 14.000 menjadi Rp 16.000 per kg.
Dalam periode waktu yang sama, harga beras juga kembali naik Rp 100 per kg, sehingga harga beras jenis IR 64 kualitas medium naik menjadi Rp 8.500 per kg, dan harga beras jenis IR 64 kualitas super naik menjadi Rp 9.000 per kg.
Menurut dia, kenaikan harga beras ini terus menerus terjadi selama sekitar dua bulan terakhir. Siti, salah seorang warga Kecamatan Secang, mengatakan, sejak harga beras naik menembus Rp 8.000 per kg, dia pun harus benar-benar berhati-hati mengatur uang untuk berbelanja, termasuk untuk membeli beras.
Jika biasanya dia langsung membeli lima kg beras untuk kebutuhan selama seminggu, saat ini setiap berbelanja dia hanya membeli tiga kg beras saja, untuk kebutuhan selama dua hingga tiga hari.
"Jika tiga kg beras sudah hampir habis, maka untuk selanjutnya, saya akan mulai berpikir, mengumpulkan uang untuk kembali membeli beras untuk tiga hari selanjutnya," ujar istri buruh bangunan ini.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Temanggung Rony Nurhastuti mengatakan, menyangkut OP beras, pihaknya hanya menunggu instruksi dan kebijakan dari pemerintah pusat. Saat ini, dia menilai harga beras stabil tinggi, dan belum kembali naik. Dengan kondisi tersebut, dia pun merasa belum perlu dilakukan OP beras.
Sumber : Kompas
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar