SAMPANG - Wabah penyakit mulai menyerang warga pengikut ajaran Syiah yang sudah tujuh hari tinggal di tempat penampungan, yakni di GOR Jl. Wijaya Kusuma, Sampang. Bahkan ada seorang ibu yang terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena menderita infeksi di saluran pencernaan yang cukup parah.
Munculnya berbagai penyakit itu, pemicunya karena pengungsi tinggal di tempat terbuka, sehingga wabah penyakit mudah menyerang. Terutama anak-anak dan balita kebanyakan terserang penyakit panas, demam dan diare.
”Rata-rata pengungsi terserang penyakit flu, gatal-gatal serta mencret dan infeksi. Faktor pola makan maupun pola tidur yang tidak sehat, serta kondisi lingkungan di tempat terbuka seperti itu dapat mempengaruhi kondisi kesehatan mereka. Ditambah lagi faktor psikologis semakin membuat kondisi para pengungsi bertambah drop,” jelas dr Maria, aktivis kemanusiaan yang sengaja datang dari Palembang, saat ditemui sedang memeriksa kesehatan pengungsi dipenampungan, Rabu (4/1) malam.
Maria menjelaskan, kebanyakan pengungsi susah tidur karena didalam lapangan tertutup itu suasananya cukup ramai dan gaduh. Sehingga kondisi fisik mengalami kecapekan dan keletihan psikis setelah mengalami peristiwa kerusuhan beberapa waktu lalu yang masih membekas dalam benak mereka. ”Tidak hanya akibat kondisi fisik yang makin menurun, tapi tekanan psikis juga dapat memicu masuknya berbagai penyakit yang bisa menyerang para pengungsi,” ujarnya.
Disisi lain, Pemkab Sampang merasa kewalahan dalam memberikan bantuan makanan dan minuman, serta droping air bersih untuk keperluan mandi dan mencuci bagi para pengungsi yang mencapai 251 orang itu. Faktor keterbatasan anggaran menjadi alasan klasik dalam menangani para pengungsi tersebut.
”Tugas kami menangani pengungsi hanya selama 7 hari saja, karena sifatnya sebatas tanggap darurat. Sehingga mulai Kamis (5/1) hari ini, kami sudah tidak memberikan bantuan makanan lagi. Karena tanggung jawabnya akan diserahkan sepenuhnya kepada Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Sampang,” terang Malik Amrullah, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Sampang.
Sementara itu Kepala BNPB Sampang, Imam Sanusi, menambahkan, dalam sehari Pemkab Sampang harus menyalurkan bantuan nasi bungkus sebanyak 800 buah untuk sekali makan. Dalam sehari menghabiskan nasi bungkus sebanyak 2.400 buah, sehingga total dana yang dikeluarkan mencapai Rp 15 juta per hari. ’’Itu pun belum termasuk bantuan air bersih yang di droping PDAM sebanyak 2 kali sehari. Disamping itu perlu juga dipikirkan bagaimana kondisi tenaga petugas yang harus menjaga pengungsi setiap hari,’’ tandas Imam.
Sementara itu, juru bicara tim Advokasi Kasus Sampang, Hertasning Ichlas, mengatakan, warga Syiah yang terusir dari kampung halamannya itu berencana menggelar testimoni di Kantor PB Nahdlatul Ulama (NU) Jakarta. “Rencananya Selasa (3/1) kemarin, namun ditunda, karena ada keluarga mereka yang sakit,” ujar Ichlas.
Rencananya, mereka hendak menjelaskan latar belakang kasus pembakaran pesantren, yang disebut Ichlas, lebih dilatari masalah keluarga ketimbang pertentangan mazhab Sunni-Syiah. Menurutnya, ada oknum keluarga pesantren itu yang kemudian menggunakan "sentimen mazhab untuk mengambil keuntungan pribadi".
"Alasan mazhab paling enak dijual," tandas Ichlas, yang juga dikenal sebagai Ketua Bidang Media dan Publikasi Ahlul Bait Indonesia.
Konflik itu kemudian melebar, "karena kemudian ditunggangi pihak-pihak yang punya agenda untuk mengusir paham Syiah dari Madura," tambahnya.
Sebelum ada kasus ini, menurutnya, hubungan warga Syiah di Omben dan mayoritas warga NU di wilayah itu relatif tidak ada masalah.
Sementara itu salah-seorang Ketua PB Nahdlatul Ulama (NU) Masdar F. Mas'udi mengatakan, terkait kasus pembakaran pesantren Syiah di Madura, perbedaan mazhab Sunni-Syiah tidak perlu membuat kelompok penganutnya saling bermusuhan.
"Makanya, kita harus menggalakkan pemahaman keagamaan yang lebih bersifat menghargai perbedaan. Perbedaan ini tidak mungkin dilawan. Caranya, ya, menghormati perbedaan, dan itu kodrati," kata Masdar.bbc,rud
Sumber : Surabaya Post
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar