---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
RUMAH RUSAK: Sebanyak 172 rumah mengalami kerusakan akibat terkena angin puting beliung pada Rabu sore kemarin. (suaramerdeka.com/MH Habib Shaleh) |
MAGELANG - Angin kencang atau yang dikenal masyarakat sebagai angin puting beliung kembali melanda wilayah Kabupaten Magelang. Akibatnya, ratusan rumah di dua kecamatan mengalami kerusakan pada bagian atap.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Heri Prawoto mengatakan angin puting beliung terjadi di Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan serta di Dusun Surobandan, Desa Banyudono, Kecamatan Dukun.
Disebutkan bahwa di Desa Wonolelo sebanyak 171 rumah mengalami kerusakan. Atap-atap rumah warga beterbangan akibat tertiup angin kencang. Rumah yang rusak terjadi di Dusun Windusajan, Panggungan, Windusabrang, Batur, Surodadi, Pelem, serta Wonodadi.
Sebuah kandang milik warga juga ambruk. Akibatnya, satu ekor sapi milik Cipto Suwarno mengalami patah kaki. “Desa Wonolelo termasuk dataran tinggi sehingga potensi angin kencang sangat besar,” jelas Heri Prawoto.
Menurut keterangan yang dihimpun di lapangan, angin kencang terjadi pada Rabu sore pukul 15.10 WIB. "Kita dapat laporan pukul 15.25, kemudian pada pukul 15.48, langsung berangkat menuju lokasi kejadian," jelas Humas SAR Kabupaten Magelang Ahmad Muslim.
Muslim mengatakan proses pembersihan berlangsung hingga pukul 21.00 wIB dengan melibatkan Warga dan Tim SAR. BPBD dan Dinas Sosial kemudian kirimkan bantuan logistik berupa beras tiga kwintal untuk Desa Wonolelo.
Sementara itu, angin kencang di Desa Banyudono, Kecamatan Dukun menyebabkan satu rumah rusak. Selain itu, Balai Desa banyudono juga mengalami kerusakan pada bagian atap.
Sebuah pohon beringin besar dengan diameter sekitar 3 meter juga tumbang. Akibatnya, jalan antara Dusun Karang menuju Dusun Surobandan tertutup. “Pemotongan pohon butuh waktu agak lama karena pohonnya besar sementara alat pemotong kayu yang kita miliki berukuran kecil," jelas dia.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar