---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
WAJIB LATIH: Sejumlah bantaran Kali Pabelan di Desa Menayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang dilatih penanggulangan bencana alam lewat sejumlah permainan. (suaramerdeka.com/MH Habib Shaleh) |
MAGELANG -Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Balai Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta menggelar pelatihan tanggap bencana untuk 42 desa di sekitar Gunung Merapi dan bantaran sungai yang menjadi jalur lahar.
Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta menggelar pelatihan tanggap bencana untuk 42 desa di sekitar Gunung Merapi dan bantaran sungai yang menjadi jalur lahar.
Ke-42 desa tersebut terletak di empat kabupaten di sekitar Gunung Merapi yakni Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten di Jawa Tengah serta Kabupaten Sleman di Yogyakarta.
Pelatihan ini maksudkan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman letusan Gunung Merapi serta banjir lahar hujan. "Ini untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar siap jika terjadi bencana," kata Staf Seksi Gunung Merapi BPPTK Muhammad Muzani, hari ini.
Seperti diketahui, erupsi Merapi 2010 menyisakan 100 juta kubik material yang bersifat lepas. Material ini berpotensi menimbulkan banjir lahar selama empat musim hujan. Material tersebut jika dibawa menggunakan truk diperkirakan membutuhkan 13 juta truk.
Dari jumlah tersebut, material yang mengendap di hulu Sungai Pabelan dan berpotensi turun menjadi banjir lahar mencapai 24 juta meter kubik. "Besarnya ancaman banjir lahar hujan akan tergantung jumlah material dan curah hujan," kata Muzani kepada peserta Wajib Latih Penanggulangan Bencana di Desa Menayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, hari ini.
Wajib Latih hasil kerja sama BNPB dan BPPTK ini dilaksanakan dua hari mulai Rabu (15/2) hingga Kamis (16/2). Selain dilatih dan diberikan simulasi bencana banjir lahar, warga dilibatkan dalam kajian resiko bencana, pemetaan daerah resiko bencana, dan membuat prosedur tetap menanggulangi bencana desa.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-42 Desa Dilatih Tanggap Bencana Merapi
-Lima Puluh Ribu KTP Ganda di Magelang
-Truk Pengangkut Batubara Terguling di Magelang
-BP Migas Salurkan Bantuan Korban Merapi Rp 1 Miliar
-Ekspor Tembakau Krosok Magelang Mandek
-Tiga Jembatan Bakal Dibangun Permanen di Magelang
-Australia dan Amerika Kurangi Impor Kerajinan
-Pasar Rejowinangun, Investor Terus Gelar Sosialisasi
-Jawaban Pejabat Tak Kompak, Soal Sosialisasi dengan Pedagang Pasar Rejowinangun
-Lima Puluh Ribu KTP Ganda di Magelang
-Truk Pengangkut Batubara Terguling di Magelang
-BP Migas Salurkan Bantuan Korban Merapi Rp 1 Miliar
-Ekspor Tembakau Krosok Magelang Mandek
-Tiga Jembatan Bakal Dibangun Permanen di Magelang
-Australia dan Amerika Kurangi Impor Kerajinan
-Pasar Rejowinangun, Investor Terus Gelar Sosialisasi
-Jawaban Pejabat Tak Kompak, Soal Sosialisasi dengan Pedagang Pasar Rejowinangun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar