---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
WONOSOBO - Bupati Wonosobo, Drs Kholiq Arief MSi, yang juga Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Jawa Tengah periode 2011-2016 mengaku akan melakukan penataan PKL yang selama ini masih semrawut. Langkah penataan ditargetkan selama enam bulan ke depan.
Saat ditemui Rabu siang (15/2), Kholiq Arief mengatakan, bahwa pedagang kaki lima merupakan mitra bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dan bukan musuh pemerintah. Dengan demikian, PKL tidak untuk dimusuhi namun harus diberdayakan.
"PKL merupakan mitra pemerintah yang harus diberdayakan dan diajak komunikasi untuk meningkatkan perekonomian. Bukan malah dimusuhi dengan cara digusur. Pada satu semester ini kami akan mencari formula yang tepat," katanya.
Dia mengaku, salah satu pola yang akan diterapkan yakni seperti pola PKL di Simpanglima Semarang dengan Solo. Disamping itu, imbuhnya, ke depan perlu adanya perubahan manajemen pengelolaan PKL dengan berbasis koperasi.
"Perlu ada keseimbangan antar pemangku kebijakan daerah dengan keinginan PKL. Sumber daya manusia harus dibenahi," terangnya. Jumlah PKL Jawa Tengah yang mencapai 4,2 juta orang, menurut Kholiq, merupakan aset yang potensial.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar