---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
WONOSOBO - Tingginya curah hujan menyebabkan volume air di Waduk Wadaslintang naik. Namun, berlimpahnya air tersebut membuat nelayan jaring tangkap mengalami paceklik atau kelangkaan ikan. Sejak air waduk naik hasil tangkapan ikan nelayan menurun drastis.
Seorang nelayan di Dermaga Tritis, Giyo (21) mengatakan, jika volume air meningkat maka ikan akan semakin sulit ditangkap karena ikan lebih memilih bedara di dasar. Selain itu, naiknya air turut menenggelamkan rumput yang biasa hidup di pinggir waduk saat musim kemarau. Banyaknya rumput yang tenggelam itu menjadi pasokan makanan bagi ikan sehingga ikan relatif tidak berkeliaran. "Perbandingan pendapatan ikan saat musim kemarau dengan musim hujan, 2:1. Pendapatan ikan lebih banyak saat musim kemarau," tuturnya, Jumat (10/2).
Dia menyebutkan, sulitnya mencari ikan di waduk menyebabkan nelayan enggan mencari ikan dan memilih mencari kerja sampingan seperti menjadi buruh tani. Nelayan saat ini tidak mampu menyukupi kebutuhan keluarga jika hanya mengandalkan dari hasil tangkapan ikan. "Meskipun ikan di waduk langka namun harga ikan tidak mengalami kenaikan. Harga eceran satu kilogram ikan nila Rp 17.000," katanya.
Kades Kumejing, Kecamatan Wadaslintang, Suratno membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan, populasi ikan di waduk saat ini memang lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan belum seimbangnya antara daya tangkap nelayan dengan penebaran benih yang dilakukan sehingga jumlah ikan terus menurun.
Jika kondisi itu terus berlanjut, kata dia, dipastikan pendapatan nelayan Waduk Wadaslintang dari tahun ke tahun akan mengalami penurunan.
Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah memajukan sektor budidaya ikan keramba apung yang melibatkan nelayan secara langsung. "Pemerintah saat ini sudah mulai merintis pengembangan budidaya ikan keramba apung, meskipun belum berjalan maksimal," ujarnya
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar