---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PURWOREJO - Sepuluh persen desa di Kabupaten Purworejo belum bisa menerapkan kebijakan penebusan beras miskin (raskin) secara maksimal. Metode cash and carry atau membayar di depan yang dilaksanakan sejak awal Januari belum sepenuhnya berjalan.
Sejumlah desa baru bisa menyetorkan uang pembayaran raskin dari masyarakat setelah penyaluran selesai. Bahkan, beberapa desa baru mampu melunasinya menjelang pendistribusian raskin periode Februari. Kendati demikian, Pemkab Purworejo masih memberikan toleransi. Pemkab memberi kesempatan kepada desa yang belum dapat melaksanakan metode itu.
"Kebijakan itu sudah berjalan lancar. Sekitar 90 persen desa di Purworejo sudah bisa menerapkan metode yang secara teknis bisa diartikan bayar dimuka atau bayar dahulu," jelas Nur Aminingrum, kepala Sub Bagian Sarana dan Prasarana Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda)
Purworejo kemarin (14/2).
Metode bayar dimuka ini sebetulnya masih dalam proses uji coba. Tak heran, metode ini belum mampu berjalan seratus persen. Namun, Nur menilai program tersebut telag berjalan baik karena mayoritas desa berhasil melaksanakannya.
Secara birokrasi, ujar dia, pemkab meminta kecamatan mengintensifkan penarikan setoran dari desa. Ini ditempuh agar uang pembayaran raskin bisa segera dibayarkan. Uang tebusan raskin harus sudah disetor seluruhnya sebelum pendistribusian bulan dilakukan.
Jika desa tidak melunasi pendistribusian Januari maka jatah Februari bakal ditunda. "Kalau terlambat sampai melewati penyaluran selanjutnya pasti pendistribusian akan dihentikan," tegasnya.
Raskin periode Februari didistribusikan Selasa hingga Kamis (13-15/2). Nilai setorannya sudah mencapai 60 persen. Sebagian besar setoran itu berasal dari desa di Kecamatan Loano, Kaligesing, Purworejo, dan Bener.
”Pendistribusiannya di desa-desa itu dilakukan pada hari pertama karena mereka sudah melunasi uang raskinn,” tegas Nur.
Pemkab bertekad terus melaksanakan metode bayar dimuka. Langkah ini akan terus didorong karena dinilai efektif menekan keterlambatan pembayaran raskin. "Kalau tahun lalu sebagian besar desa selalu terlambat membayar raskin. Bahkan, ada yang baru lunas sehari jelang pendistribusian bulan selanjutnya," ujarnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-Ancam Tunda Distribusi Raskin Khusus, Desa yang Belum Bayar di Depan
-UPT Pendidikan Masih Sangat Dibutuhkan
-Kiprah Nyata KUD Kecamatan Kaligesing Kelola SPBU Senilai Rp 3,5 Miliar
-Persekabpur Terima Penghargaan dari Kemenpora
-Berdasi Bukan untuk Gagah-gagahan, tapi Hormati Pembeli
-Peringati Maulid Nabi, Para Santri Berlaga di Atas Catwalk
-Razia Kelaikan Kendaraan Gencar Dilakukan
-UPT Pendidikan Masih Sangat Dibutuhkan
-Kiprah Nyata KUD Kecamatan Kaligesing Kelola SPBU Senilai Rp 3,5 Miliar
-Persekabpur Terima Penghargaan dari Kemenpora
-Berdasi Bukan untuk Gagah-gagahan, tapi Hormati Pembeli
-Peringati Maulid Nabi, Para Santri Berlaga di Atas Catwalk
-Razia Kelaikan Kendaraan Gencar Dilakukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar