---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dalam bisnis, perlu keunikan agar memiliki daya tarik bagi konsumen. Itulah yang dilakukan Ali Sadikin. Penjual bakso di Pasar Kutoarjo ini berpenampilan beda dibanding teman seprofesi. Ia selalu mengenakan dasi dan bersepatu ketika keliling berjualan. ALI Sadikin, 37, warga Dusun Sukun Kulon, Purwosari, Purwodadi, Purworejo. Sehari-hari ia berkeliling dari satu tempat ke tempat lain menjajakan bakso menggunakan gerobag dorong. Jika dihitung, sudah 10 tahun ini profesi tersebut ia jalani untuk memenuhi kebutuhan bagi keluarganya.
Hal yang membedakan dengan penjual bakso lain. Ia bersepatu, berdasi, dan bertopi. ”Sejak pertama kali jualan, saya sudah berpakaian seperti ini. Bukan untuk gagah-gagahan, namun sekadar menghormati pembeli,” ucapnya kepada Radar Jogja kemarin (17/2).
Penampilan selalu rapi tersebut merupakan salah satu cara menunjukkan kepribadian yang ingin terus dijaganya.
”Tentunya tidak hanya pakaian dan penampilan saja yang bersih. Gerobak bakso, mangkuk, dan sendok juga harus dijaga agar tetap bersih. Kondisi higienis, berpenampilan prima, sehingga rezeki lacar,” tambah pria berkumis ini.
Baginya, yang penting pembeli senang dan tidak ada keluhan. Masalah enak atau tidak, katanya, selera lidah masing-masing pembeli. Tapi ia bersyukur, ”Bakso saya biasanya sudah habis sebelum jam pulang,” imbuhnya.
Hari-hari lelaki dengan dua anak yang masih duduk di bangku SD ini dimulai dari rumahnya di Purwodadi. Ia kemudian naik angkutan umum ke Kutoarjo. Disinilah ia start menjajakan bakso keliling kota.
Rute setiap hari hampir pasti tidak berubah, yakni keliling Pasar Kutoarjo. Dalam setengah hari berjualan, mampu menjual 50-60 mangkuk bakso. Harga satu mangkuk Rp 6.000. Sekitar pukul 14.00 bakso dagangannya terjual habis. Sekali berjualan ia memerlukan modal Rp 275.000.
”Saya berjualan bakso untuk menghidupi keluarga. Kadang kala tidak terjual habis. Namun Saya yakin, Tuhan sangat adil dalam memberikan rezeki,” imbuhnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-Berdasi Bukan untuk Gagah-gagahan, tapi Hormati Pembeli
-Peringati Maulid Nabi, Para Santri Berlaga di Atas Catwalk
-Razia Kelaikan Kendaraan Gencar Dilakukan
-Air Baku SPAM dari Wadaslintang-Peringati Maulid Nabi, Para Santri Berlaga di Atas Catwalk
-Razia Kelaikan Kendaraan Gencar Dilakukan
-PEMBANGUNAN TALUD TEBING SUNGAI JUWEH
-BOSP BERMANFAAT BAGI KOMPONEN PENDIDIKAN
-Sudah Delapan Tahun, Bocah Ini Tak Bisa Jalan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar