---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TEMANGGUNG - Dalam satu minggu terakhir harga gabah dan beras di Kabupaten Temanggung dan Magelang anjlok hingga Rp 500/kilogram. Petani pun berkeluh karena mereka harus merugi. Dengan harga saat ini, petani tidak bisa menutup biaya produksi yang membengkak.
Suwarti (40), warga Desa Umbulsari Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang mengatakan, harga gabah panen anjlok Rp 500/kg. Sebelumnya harga gabah Rp 3.500/kg di tingkat petani, namun dalam satu minggu terakhir turun menjadi Rp 3.000/kg. "Dengan harga saat ini, kami tidak bisa membayar ongkos produksi yang membengkak akibat serangan hama dan hujan," katanya kemarin.
Dijelaskan, hama yang menyerang tanaman padi di antaranya tikus, wereng, blas dan penggerek batang. Untuk mengatasi hama, petani mengeluarkan biaya tambahan pembelian obat antihama. Hujan yang turun dengan deras terkadang merusak lahan dan tanaman, sehingga mengeluarkan biaya untuk perbaikan lahan.
Saroh (42), petani Dusun Klumpit Desa Nampirejo Temanggung menambahkan, petani terpaksa memanen awal bulir yang belum bernas untuk menghindari gagal panen total akibat membusuk karena rebah ditimpa angin dan hujan.
Dikemukakan, produktivitas padi turun hingga 60%. Rendahnya harga ini membuat petani semakin nelangsa. "Kami berharap pemerintah bisa membeli gabah petani, sehingga kehidupan tidak semakin buruk," katanya.
Marliah (40) pedagang beras Desa Nampirejo Temanggung mengatakan, harga gabah di tingkat petani turun Rp 500/kg menjadi Rp 3.000/kg dan di tingkat pedagang Rp 3.500/kg. Harga beras juga turun.
"Harga gabah dan padi turun karena kualitas buruk dengan banyaknya kadar air serta dampak serangan hama," katanya sembari mengatakan, permintaan beras cenderung stabil dan petani mulai panen sehingga mudah mendapat gabah.
Dijelaskan, hama yang menyerang tanaman padi di antaranya tikus, wereng, blas dan penggerek batang. Untuk mengatasi hama, petani mengeluarkan biaya tambahan pembelian obat antihama. Hujan yang turun dengan deras terkadang merusak lahan dan tanaman, sehingga mengeluarkan biaya untuk perbaikan lahan.
Saroh (42), petani Dusun Klumpit Desa Nampirejo Temanggung menambahkan, petani terpaksa memanen awal bulir yang belum bernas untuk menghindari gagal panen total akibat membusuk karena rebah ditimpa angin dan hujan.
Dikemukakan, produktivitas padi turun hingga 60%. Rendahnya harga ini membuat petani semakin nelangsa. "Kami berharap pemerintah bisa membeli gabah petani, sehingga kehidupan tidak semakin buruk," katanya.
Marliah (40) pedagang beras Desa Nampirejo Temanggung mengatakan, harga gabah di tingkat petani turun Rp 500/kg menjadi Rp 3.000/kg dan di tingkat pedagang Rp 3.500/kg. Harga beras juga turun.
"Harga gabah dan padi turun karena kualitas buruk dengan banyaknya kadar air serta dampak serangan hama," katanya sembari mengatakan, permintaan beras cenderung stabil dan petani mulai panen sehingga mudah mendapat gabah.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar