JAMU SESAK NAFAS, ASMA SEMBUH PERMANEN

Kabar gembira, Bagi anda atau saudara/teman anda yang menderita sesak napas,asma, karena merokok atau sebab lain, kini tersedia obatnya, InsyaAllah sembuh, 90 % pasien kami sembuh total, minimal bebas kertegantungan obat. Bagi anda yang ingin mencoba (sample gratis), SMS nama dan alamat , kirim ke 081392593617. Klik Disni

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jumat, 24 Februari 2012

Kota Magelang : Pedagang Terus Tolak Harga Kios Anggap Tawaran Investor Terlalu Mahal

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MAGELANG - Penolakan  terhadap harga kios yang ditawarkan investor PT Putra Wahid Pratama – PT Kuntjup (JP) terus dilakukan pedagang Pasar Rejowinangun. 
Pedagang  menganggap harga kios yang ditawarkan investor  terbilang  fantastis.  Sebab untuk kios  ukuran 3  X 4 meter persegi  Rp 150 juta dan 3 X 5 meter persegi seharga Rp 235 juta,  dan ruko ukuran 3 X 8 meter dijual Rp 850 juta. 
Pedagang korban kebakaran Pasar Rejowinangun, hanya mendapat potongan harga 20 persen. “Harga yang ditawarkan investor benar-benar fantastis.  Investor harusnya sadar  pembeli kios  adalah  pedagang korban kebakaran yang hampir empat tahun ada di Pasar Penampungan  yang kondisinya memprihatinkan,”  keluh seorang pedagang pakaian Sri Kuncoro, kemarin (21/2). Beban pedagang bertambah berat karena  masih dibebani biaya PPN 10 persen, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) sekitar 5 persen dan biaya notaris sekitar Rp 3 juta. 
Pedagang masih harus membayar uang tanda jadi, uang muka hingga pelunasan pembayaran kios sebelum serah terima kunci. 
“Kalau uang tanda jadi, uang muka bahkan harga kios dibayar sebelum serah terima kunci, artinya ya kami inilah investornya. Karena kami yang membiayai sendiri pembangunan kios. Sedang mereka yang ditunjuk dan mengaku investor,  sekedar menjalankan uang kami,” tutur pria yang akrab disapa Kun tersebut.
Kun mencoba menyimulasikan kesepakatan puluhan pedagang kios yang menghadap PJKA. Mereka menawar harga yang sudah dipotong 20 persen, ditambah diskon 50 persen lagi.  Dengan demikian kios ukuran 3 X 4 meter persegi menjadi  Rp 60 juta dan ukuran 3 x 5 meter persegi menjadi Rp 94 juta. 
“Kalau benar investor mau menerima tawaran kami  harga dipotong 50 persen lagi, maka kami harus membayar di atas Rp 110 juta. Padahal saat menawar harga ini, posisi kami tidak mempunyai uang. Tapi semangatnya, kami ingin tetap membayar asalkan patut,” jelasnya.
Kun sedang memikirkan rencana menjual rumah di Kampung Malanggaten tak jauh dari Pasar Rejowinangun  seluas 108 meter persegi. “Rumah itu taksiran harganya hanya Rp 100 juta. Artinya kalau saya jual rumah dua lantai tersebut, belum cukup untuk membayar kios yang ditawarkan investor. Padahal ukurannya antara 15 meter persegi dibandingkan rumah seluas 108 meter persegi plus bangunan dua lantai. Apa ya masuk akal,” ujarnya.
Ketua Perwakilan Pedagang Pasar Rejowinangun (P3R) Nasirudin Hadi meminta investor maupun Pemkot Magelang kembali kepada hakekat keberadaan pedagang yang mempunyai dua hak, pasckebakaran. 
Yakni, hak bangunan dan hak menempati. Kedua hak tersebut masih melekat ke pedagang ekskorban kebakaran dan belum dicabut pemkot.
Nasirudin mempunyai ancar-ancar harga berdasarkan nilai bangunan seperti pasar. “Di Kota Magelang, untuk bangunan berupa kios  minimalis  harga Rp 1,1 juta – Rp 1,5 juta per meter persegi  sudah bagus. Katakanlah nilai investasi dihitung, maka menjadi Rp 2,5 juta meter persegi. Kalau kiosnya ukuran 3x5 meter persegi tinggal kalikan saja. Artinya, satu kios harganya hanya sekitar Rp 37,5 juta,” tegasnya.
Adanya perhitungan harga tersebut, Nasirudin menganggap sebagai satu keadilan. Dengan perhitungan tersebut,  ia menyilakan pemkot membangun pasar kembali dengan sistem campuran. Yakni dengan APBD untuk membangun los dan investasi untuk membangun kios. 
“Kalau perhitungannya tidak seperti itu, pedagang kios meminta agar pembangunannya juga menggunakan APBD. Tidak usah investasi, wong duitnya pemerintah banyak. Pemerintah  itu tak mesti Pemkot Magelang saja,” tandasnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bisnis Online Paling Meunguntungkan
Aduh maaak, terima kasih Tuhan, terima kasih webmaster. Saya bisa kuliahkan anak dan membantu biaya berobat ibu saya yg sakit dengan dana ini. Setelah itu saya betul2 percaya bahwa program bisnis ini bener2 bekerja. Sejak itu saya mulai aktif mempromosikan bisnis ini ke siapa saja, lewat email, milis, sms, dll. Sekarang hasilnya sudah lebih dari 500 juta masuk ke rekening bank saya. Sekali lagi terima kasih webmaster program 5 milyar
. Klik Disini

Salam, Bambang Widjatmoko, Surabaya (Kesaksian)

Informasi penting: Teknik Membeli Rumah Terbaik

Masukkan nama & email anda di sini dan dapatkan informasi properti diatas, GRATIS!

Nama:

Email:

Wirausaha Mobil Bekas Pasang Iklan Rumah Kontak Jodoh